Minta Sidang Tatap Muka, Ammar Zoni: Pemberitaan Tidak Sesuai Fakta!

Minta Sidang Tatap Muka, Ammar Zoni: Pemberitaan Tidak Sesuai Fakta!

Sidang perdana Ammar Zoni

Pesinetron Ammar Zoni menjalani sidang perdana perkara dugaan pengedaran narkotika di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat. Sidang dengan agenda pembacaan dakwaan itu digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

Dalam persidangan kali ini, Ammar bersama lima terdakwa lainnya tidak dihadirkan langsung. Mereka mengikuti jalannya sidang secara daring melalui aplikasi telekonferensi.

Sebelum Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaan, penasihat hukum Ammar Zoni mengajukan interupsi dan menyampaikan surat permohonan agar kliennya bisa hadir secara langsung di ruang sidang.

Majelis hakim kemudian menjelaskan bahwa sidang perkara ini sudah mendapat penetapan untuk digelar secara daring, sehingga harus tetap dilanjutkan sesuai ketentuan tersebut.

Namun, hakim sempat menanyakan langsung alasan Ammar Zoni ingin sidang digelar secara luring (tatap muka).

Gempa M3,1 Guncang Ruteng Manggarai

Gempa M3,1 Guncang Ruteng Manggarai

Ilustrasi gempa

Gempa berkekuatan magnitudo 3,1 mengguncang Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (21/10/2025). Gempa itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 06.50 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tersebut berlokasi di 31 km barat laut Ruteng. Sementara itu, pusat kedalaman gempa berada di 14 km.

“#Gempa Mag:3.1, 21-Oct-2025 07:31:30WIB, Lok:8.34LS, 120.37BT (31 km BaratLaut RUTENG-MANGGARAI-NTT), Kedlmn:14 Km #BMKG,” dikutip dari akun medsos X @infoBMKG.

Belum diketahui dampak dari gempa tersebut. Namun, warga Ruteng dan sekitarnya diminta untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis @infoBMKG.

Peristiwa 19 Oktober: Tragedi Bintaro hingga Timor Leste Pisah dari Indonesia

Peristiwa 19 Oktober: Tragedi Bintaro hingga Timor Leste Pisah dari Indonesia

Peristiwa 19 Oktober: Tragedi Bintaro hingga Timor Leste Pisah dari Indonesia

Sejumlah peristiwa penting dan bersejarah terjadi pada 19 Oktober setiap tahunnya baik di dalam maupun luar negeri. Tragedi Bintaro dan lepasnya Timor Leste menjadi peristiwa yang tak terlupakan di Tanah Air.

Okezone merangkum sejumlah kejadian yang terjadi pada 19 Oktober dilansir dari beragam sumber, Minggu (19/10/2025).

– 1987 Tragedi Bintaro

Pada 19 Oktober 1987, peristiwa kelam bagi dunia perkeretapian terjadi di Bintaro. Bahkan, hingga menyedot perhatian dunia.

Saat itu, kereta api patas ekonomi Merak jurusan Tanah Abang-Merak bertabrakan dengan kereta api lokal Rangkas jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota di jalur Jakarta-Serpong sekitar Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Sedikitnya 156 orang tewas, ratusan lainnya luka-luka.

Bermula saat kereta api patas ekonomi Merak berangkat dari Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan bertabrakan dengan kereta api lokal Rangkas jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota yang berangkat dari Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan.

Hasil penyelidikan ditemukan kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung. Padahal, tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal tersebut dilakukan karena tidak ada jalur yang kosong di Stasiun Sudimara.

Wilayah bekas jajahan Portugis, Timor-Timor atau Timor Leste yang dianeksasi militer Indonesia menjadi provinsi di Indonesia antara 17 Juli 1976 sampai resminya pada 19 Oktober 1999. Dulu provinsi ini merupakan provinsi ke-27 di Indonesia.

Timor-Timor berinteraksi dengan Indonesia setelah terjajah selama 450 tahun oleh Portugal. Namun, Timor-Timor memisahkan diri dan secara resmi merdeka menjadi negara Timor Leste pada 20 Mei 2002.

Timor Leste lepas setelah digelarnya referendum yang mayoritas rakyatnya memilih merdeka dari Indonesia.

Ibunda Delpedro Hadiri Sidang Praperadilan di PN Jaksel: Anak Saya Dizalimi!

Ibunda Delpedro Hadiri Sidang Praperadilan di PN Jaksel: Anak Saya Dizalimi!

Ibunda Delpedro hadiri sidang

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan terkait sah atau tidaknya penetapan tersangka terhadap CEO Lokataru, Delpedro Marhaen, pada Jumat (17/10/2025). Dalam sidang tersebut, ibu dan kakak Delpedro turut hadir memberikan dukungan.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sidang praperadilan digelar sekitar pukul 10.10 WIB di ruang sidang 5 PN Jakarta Selatan. Tim kuasa hukum Delpedro selaku pemohon sudah hadir di ruang sidang, begitu juga dengan tim Biro Hukum Polda Metro Jaya sebagai termohon.

Terlihat ibu Delpedro, Magda Antista, dan kakaknya, Delpiero Hegelian, duduk di bangku pengunjung sidang bersama sejumlah kerabat lainnya.

Saat ini, hakim tunggal tengah melakukan pemeriksaan identitas dan kelengkapan dokumen dari masing-masing pihak. Kedua tim hukum tampak menyerahkan berkas-berkas resmi ke hadapan hakim.

Di sela persidangan, Magda Antista menyampaikan keyakinannya bahwa sang anak tidak bersalah dan hanya menjadi korban kriminalisasi. Ia berharap praperadilan ini bisa menjadi jalan bagi Delpedro untuk mendapatkan keadilan.

Empat Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah Semi Permanen di Pademangan

Empat Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah Semi Permanen di Pademangan

Kebakaran tiga rumah semi permanen di Pademangan Timur/Foto: Achmad Al Fiqri

Kebakaran dilaporkan telah melanda tiga rumah semi permanen dengan 2 lantai di RW 01 Pademangan Timur, Jakarta Utara, Rabu (15/10/2025) dini hari. Dalam insiden itu, sebanyak 4 orang dinyatakan tewas.

Camat Pademangan Jakarta Utara, Didit Mulyadi, menjelaskan, insiden itu terjadi pada pukul 03.30 WIB. Dari keterangan pemilik rumah, ia berkata, api berasal dari belakang rumah.

“Penyebabnya masih dalam penyelidikan. Saya turut prihatin berduka cita, empat orang itu satu keluarga. Jadi istrinya yang bersangkutan, anaknya dua, sama ibu kandungnya yang bersangkutan,” kata Didit kepada wartawan, Rabu (15/10/2025).

Ia merincikan, keempat korban itu yakni lansia berumur 54 tahun, satu orang perempuan 20 tahun, seorang anak 11 tahun, dan seorang balita berumur 2 tahun. “Sekarang kondisi jenazahnya di bawa ke RSCM,” tutur Didit.

Selain empat korban, insiden itu juga berdampak pada 15 orang atau 4 Kepala Keluarga (KK). “Kurang lebih yang terdampak tiga rumah itu ada sekitar 15 orang. Kurang lebih ada 3 atau 4 KK ya,” pungkasnya.

JPPI Catat 11.566 Anak Jadi Korban Keracunan MBG sejak Awal Tahun

JPPI Catat 11.566 Anak Jadi Korban Keracunan MBG sejak Awal Tahun

Ilustrasi siswa yang mengalami keracunan usai menyantap MBG

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat penambahan korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam periode 6–12 Oktober 2025, tercatat 1.084 korban baru keracunan MBG.

“Dengan penambahan ini, total korban sejak awal tahun mencapai 11.566 anak. Setiap pekan, ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik,” tegas Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/10/2025).

Ubaid mengungkapkan, pada pekan ini, dua provinsi baru terpapar kasus keracunan: Kalimantan Selatan (Kab. Banjar) dan Gorontalo (Kota Gorontalo), yang sebelumnya belum pernah dilaporkan. Dia mengatakan ini menunjukkan penyebaran kasus yang semakin luas dan tidak terkendali.

Provinsi dengan Korban Terbanyak Pekan Ini:

Nusa Tenggara Timur: 384 korban (Timor Tengah Selatan)
Jawa Tengah: 347 korban (Karanganyar, Klaten, Salatiga)
Kalimantan Selatan: 130 korban (Kab. Banjar)

Jika dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, lima provinsi dengan korban keracunan MBG tertinggi adalah:

Jawa Barat: 4.125 korban
Jawa Tengah: 1.666 korban
DIY: 1.053 korban
Jawa Timur: 950 korban
Nusa Tenggara Timur: 800 korban

JPPI mencatat adanya lonjakan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Dua provinsi ini tidak termasuk lima besar per 30 September 2025, namun kini melonjak masuk ke daftar provinsi dengan korban terbanyak. “Ini menandakan peningkatan eskalasi dan kegagalan pengendalian mutu di lapangan,” katanya.

Gagal Raih Nobel Perdamaian 2025, Trump Malah Serang Obama

Gagal Raih Nobel Perdamaian 2025, Trump Malah Serang Obama

Donald Trump dan Barack Obama (Foto: Aljazeera/X)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak mendapatkan Nobel Perdamaian 2025. Suami dari Melania Trump itu malah mengungkit Barack Obama, Presiden AS sebelumnya yang justru meraih Nobel Perdamaian.

Trump mengecam Obama karena menerima Nobel Perdamaian, padahal menurutnya tidak berbuat apa-apa selain menghancurkan AS. Trump membandingkan dengan dirinya dalam mengamankan perdamaian di Gaza.

“Dia mendapat hadiah tanpa melakukan apa pun,” kata Trump di Ruang Oval saat ia didampingi PM Finlandia pada Kamis 9 Oktober 2025 setelah kesepakatan damai bersejarah yang ditengahi AS antara Israel dan Hamas, melansir Daily Mail.

Obama menerima penghargaan bergengsi tersebut pada 2009, delapan bulan setelah masa jabatan pertamanya. Penghargaan yang mengejutkan dunia, bahkan New York Times yang berhaluan liberal mengatakan hal itu “sangat prematur” dan berpendapat bahwa Nobel “seharusnya memiliki standar yang lebih tinggi.”

Sedangkan Trump mengklaim dirinya memiliki jasa besar karena menghentikan delapan perang, bahkan belum pernah terjadi sebelumnya. Meski, diakui Trump ia melakukan hal tersebut bukan semata-mata untuk sebuah penghargaan.

Keluarga Nadiem Makarim: Beliau Penuh Integritas, Tidak Korupsi!

Keluarga Nadiem Makarim: Beliau Penuh Integritas, Tidak Korupsi!

Sania Makki Mertua Nadiem Makarim di PN Jaksel

Keluarga Nadiem Makarim meyakini, bahwa Nadiem tidak melakukan korupsi dalam kasus dugaan pengadaan laptop berbasis Chromebook yang ditangani Kejagung RI.

“Yakin 3000 persen, amat sangat yakin. Kami yakin beliau adalah pribadi yang penuh integritas, jujur, dan berhati nurani kuat,” ujar Ibu Mertua Nadiem, Sania Makki, kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, Nadiem selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keadilan, yang juga telah diajarkan oleh besannya. “Saya tahu persis beliau dididik dengan nilai-nilai kejujuran dan keadilan yang sangat tinggi,” pungkasnya.

Sebelumnya, PN Jakarta Selatan kembali menggelar sidang permohonan praperadilan sah tidaknya penetapan tersangka mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim pada Kamis (9/10/2025) ini. Agendanya masih pembuktian.

Kebakaran Rumah Kontrakan di Jaksel Diduga Akibat Tabung Gas Bocor

Kebakaran Rumah Kontrakan di Jaksel Diduga Akibat Tabung Gas Bocor

Kebakaran di Jaksel (Foto: Ist)

Kebakaran hebat melanda rumah kontrakan di Jalan Karet Pedurenan, dekat Ayaka Suites, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/10/2025) pukul 06.43 WIB. Kebakaran diduga disebabkan kebocoran tabung gas. 

Proses pemadaman berhasil diselesaikan pada pukul 08.00 WIB. “Dugaan penyebab kebakaran adalah kebocoran pada tabung gas. Korban nihil,” tulis laporan Command Center Disgulkarmat DKI Jakarta.

Pemadaman rumah kontrakan tersebut mengerahkan 10 unit mobil damkar dan 35 personel. Diketahui, kebakaran sempat menyala hebat dan menimbulkan kepulan asap hitam yang membubung tinggi ke udara.

“Objek rumah kontrakan. Pemadaman selesai (status hijau). Pengerahan 10 unit dan 35 personel,” ujarnya.

Maung Garuda Antar Presiden Prabowo Sapa Masyarakat di Monas

Maung Garuda Antar Presiden Prabowo Sapa Masyarakat di Monas

Presiden Prabowo Subianto di atas Maung Garuda saat sapa masyarakat

Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara HUT ke-80 TNI dengan menggunakan Maung Garuda dari Istana Kemerdekaan. Sepanjang perjalanan, masyarakat memenuhi jalan hanya untuk melihat iring-iringan kendaraan kepresidenan.

Sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, warga memenuhi sisi kanan dan kiri, dengan membawa sejumlah atribut, seperti bendera Merah Putih. Bahkan, ada yang menggunakan pakaian adat daerah dari berbagai wilayah Indonesia.

Iring-iringan Presiden Prabowo memang sangat dinantikan oleh masyarakat luas. Sebab, mobil kepresidenan dikawal dengan pasukan berkuda dan pasukan motoris yang memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat.

Hal ini juga pernah terlihat ketika iring-iringan bendera Merah Putih saat dibawa dari Monas menuju Istana Kemerdekaan. Banyak masyarakat yang sangat antusias melihat pasukan berkuda, karena tidak pernah melihat hal tersebut.

Terlebih, kuda-kuda yang digunakan oleh pasukan pengiring presiden merupakan impor dari berbagai negara. Ini terlihat dari postur kuda yang lebih besar sehingga membuat masyarakat terkesan.