Rayakan HUT Ke-65, WIKA Realty Tanam 95 Pohon untuk Negeri

Dok Wika Realty
Foto: Dok Wika Realty

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyelenggarakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan menanam 6.500 pohon produktif di 65 titik lokasi operasi WIKA dan anak perusahaannya. Langkah ini dilakukan bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Wijaya Karya.

Hal ini juga menjadi wujud nyata dukungan perusahaan terhadap kemandirian bangsa melalui ekonomi hijau. Melalui anak usahanya, PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) turut mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan menanam total 95 pohon di dua tempat, yaitu Tamansari Swarna, Palembang (kawasan perumahan) dan Wyndham Tamansari Jivva Resort, Bali (hotel) pada Jumat (28/2/2025).

Sementara itu, penanaman pohon secara simbolis di Tamansari Swarna dilakukan oleh Rahmandika Wijaya selaku Realty Manager, sementara di Wyndham Tamansari Jivva Resort dilakukan oleh Fransiska Handoko selaku General Manager. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati hari jadi perusahaan, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Secara khusus, program penanaman pohon ini berkontribusi pada pencapaian SDG 13, yakni Penanganan Perubahan Iklim dan SDG 15, yakni Menjaga Ekosistem Darat, dengan meningkatkan serapan karbon dan memperkaya keanekaragaman hayati di kawasan operasi WIKA dan WIKA Realty,” ujar Corporate Secretary WIKA Realty, Saskia Ayu Megananda dalam keterangan resminya, Jumat (28/2/20256.

Di samping itu, dia menjelaskan, inisiatif ini sejalan dengan misi perusahaan dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari WIKA Group, pihaknya berkomitmen untuk terus menjalankan program-program yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

“Penanaman pohon ini diharapkan tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar,” jelas Saskia.

Selain memberikan manfaat bagi lingkungan, pohon-pohon yang ditanam dipilih secara cermat berdasarkan nilai ekologisnya, menciptakan kenyamanan iklim mikro, serta manfaat ekonomis yang dapat dihasilkan, sehingga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi ekosistem dan masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi komunitas lokal.

Melalui kegiatan ini, WIKA dan WIKA Realty menegaskan komitmennya dalam menjalankan prinsip bisnis yang berkelanjutan serta berkontribusi dalam membangun Indonesia mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Ke depan, perusahaan akan terus mengembangkan program-program berbasis lingkungan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang yang bertanggung jawab.

Megaproyek Arab Saudi Baru Selesai 1 Abad, Sudah Banyak Makan Korban

Kolam berenang Infinity Pool di Arab Saudi. (Dok. Neom)
Foto: Kolam berenang Infinity Pool di Arab Saudi. (Dok. Neom)

Megaproyek NEOM milik Arab Saudi, beserta kota cerdas (smart city) ‘The Line’ yang memicu kontroversi, diproyeksikan akan rampung dalam waktu 100 tahun atau 1 abad.

Patokan tersebut lebih lama ketimbang yang sebelumnya diumumkan pihak-pihak yang terlibat dalam megaproyek tersebut..

Terbaru, dalam diskusi di World Economic Forum di Davos pada 22 Januari 2025, Chief Development Officer NEOM Denis Hickey mengatakan proyek ambisius tersebut butuh waktu 1 abad untuk dibangun dan siap dihuni.

“Kami membangun kota yang direncanakan untuk menampung 9 juta orang. Skalanya seperti London dan New York City. Ini benar-benar proyek besar,” kata Hickey, dikutip dari New Arab, Kamis (27/2/2025).

“Membutuhkan waktu 100 tahun untuk mengisinya. Namun, kita harus merencanakannya dari sekarang,” ia menambahkan.

Laporan tahun lalu menyebut skala proyek smart city The Line telah diturunkan. Bloomberg melaporkan pada 2030 mendatang, baru 2,4 kilometer yang bisa dibangun dari rencana awal 170 kilometer.

Populasi The Line yang tadinya direncanakan sebanyak 1,5 juta juga diturunkan menjadi 300.000. Laporan tersebut mengungkap spekulasi terkait penurunan skala tersebut.

Sebelumnya, The Line direncanakan untuk rampung pada 2045. Hickey lantas mengonfirmasi bahwa proyek tersebut paling mentok akan memiliki panjang 100 kilometer dan lebar 1,2 kilometer.

Ia mengatakan tahap ekskavasi telah dimulai di The Line. Selanjutnya, pada tahun ini, fase pembangunan vertikal akan dimulai.

The Line merupakan salah satu dari beberapa proyek yang akan membentuk megaproyek NEOM di Arab Saudi. Selain The Line, ada juga kota Oxagon untuk pelabuhan, Trojena yang fokus ke pariwisata, dan Magna untuk resort. Dua di antaranya sudah mulai dibangun saat ini.

The Line dan NEOM adalah proyek sentral Pangeran Mahkota Muhammad bin Salman dalam ‘Visi 2030’. Di dalamnya tercantum beberapa proyek sosial dan ekonomi yang bertujuan menciptakan diversifikasi ekonomi Arab Saudi selain minyak.

Sejalan dengan ‘Visi 2030’, Publik Investment Fund (PIF) Arab Saudi juga telah melakukan diversifikasi holding, menanam modal ke raksasa teknologi, olahraga internasional, dan metro baru Riyadh.

Megaproyek Arab Makan Korban

Kontroversi di balik pembuatan sejumlah proyek raksasa oleh Arab Saudi terus bermunculan. Sebuah laporan mengatakan setidaknya 21.000 orang tewas saat bekerja di beberapa proyek Visi 2030 tersebut

Mengutip Newsweek, laporan film dokumenter ITV menemukan pekerja migran asal India, Bangladesh, dan Nepal berulang kali tewas dalam kecelakaan kerja atau akibat kondisi yang buruk di lokasi konstruksi di seluruh Saudi. ITV menyebut ada 21.000 pekerja asing tewas, dan 100.000 lainnya hilang sejak 2017.

Para pekerja menggambarkan perlakuan yang mereka terima sebagai ‘budak yang terperangkap’ dan ‘pengemis’ dengan beberapa pelanggaran peraturan keselamatan kerja dilaporkan. Mereka juga kesulitan untuk pergi lantaran adanya ketetapan denda yang perlu dipenuhi.

Dalam salah satu kasus terburuk, seorang pekerja Nepal yang diidentifikasi sebagai Raju Bishwakarma menelepon teman dan keluarganya untuk meminta bantuan, sambil berkata, “Tolong selamatkan saya,” sebelum ditemukan tewas di kamarnya. Diketahui, ia tewas setelah diberi tahu bahwa ia dapat pergi jika membayar denda yang setara dengan gaji lima bulan.

“Ada kematian lebih dari 650 migran Nepal di Arab Saudi yang masih belum dapat dijelaskan,” timpal keterangan dari Dewan Ketenagakerjaan Luar Negeri Nepal.

Slot Dana

Yusuf Islam Sampai Damon Albarn Rilis Album Tanpa Musik, Ini Isinya

Pengunjung memilih piringan hitam di sebuah toko musik Paper Pot Record di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (1/11/2021). Toko tersebut menjual koleksi piringan hitam yang diproduksi pada tahun 1950-an dengan harga Rp75 ribu hingga Rp200 ribu per keping, totalnya dengan koleksi sekitar 10.000 pirangan hitam. Toko piringan hitam di Jakarta yang masih tergolong baru ini terletak di dalam Blok M Plaza lantai 4, Bulungan, Jakarta Selatan. Menggunakan strategi cheapo box dimana puluhan rak berisi piringan hitam bekas dijual satuan hanya seharga 75rb, Paper Pot Records bisa menjadi pilihan kamu yang penasaran sama piringan hitam dan ingin membeli piringan hitam pertama untuk dikoleksi. Menurut pemilik, Ardi (31) selain ratusan piringan hitam murah, Paper Pot juga menjual beberapa piringan hitam yang tergolong langka dengan harga yang cukup miring untuk genre hip hop, rock, dan jazz
Foto: Penjualan Piringan Hitam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Pemerintah Inggris mendorong rencana untuk menarik lebih banyak perusahaan AI ke negaranya dengan mengubah undang-undang hak cipta.

Perubahan yang diusulkan memungkinkan pengembang untuk melatih model AI pada konten artis yang ditemukan secara online, tanpa izin atau hak cipta, kecuali jika artis secara proaktif memilih untuk tidak berpartisipasi.

Atas dasar itu, awal pekan ini kelompok yang terdiri dari 1.000 musisi Inggris merilis sebuah “album bisu” untuk memprotes rencana tersebut.

Album yang berjudul “Is This What We Want?”, menampilkan lagu-lagu dari Kate Bush, Imogen Heap, dan komposer klasik kontemporer Max Richter dan Thomas Hewitt Jones.

Album ini juga menampilkan kredit penulisan bersama dari ratusan nama lainnya, termasuk nama-nama besar seperti Annie Lennox, Damon Albarn, Billy Ocean, The Clash, Mystery Jets, Yusuf Islam/Cat Stevens, Riz Ahmed, Tori Amos, dan Hans Zimmer.

Para seniman mengumpulkan rekaman studio dan ruang pertunjukan yang kosong, menjadi sebuah representasi simbolis dampak dari perubahan undang-undang hak cipta yang direncanakan.

“Anda dapat mendengar kucing-kucing saya bergerak,” demikian Hewitt Jones menggambarkan kontribusinya dalam album ini, dikutip dari TechCrunch, Rabu (26/2/2025).

Untuk lebih memperjelasnya, judul-judul dari 12 lagu yang ada dalam album ini mengutarakan sebuah pesan seperti pemerintah Inggris tidak boleh melegalkan pencurian musik untuk menguntungkan perusahaan-perusahaan AI.

Album ini hanyalah langkah terbaru soal aturan bagaimana hak cipta ditangani dalam pelatihan AI. Protes serupa sedang berlangsung di negara lain, seperti AS, yang menyoroti keprihatinan atas hadirnya AI di antara para seniman.

Ed Newton-Rex, yang mengorganisir proyek ini, secara bersamaan telah memimpin kampanye yang lebih besar untuk menentang pelatihan AI tanpa lisensi.

Sebuah petisi yang ia mulai sekarang telah ditandatangani oleh lebih dari 47.000 penulis, seniman visual, aktor, dan lainnya di industri kreatif, dengan hampir 10.000 di antaranya mendaftar hanya dalam lima minggu terakhir sejak pemerintah Inggris mengumumkan strategi AI-nya.

Soal Digitalisasi, Bos Artajasa Tekankan Pentingnya Talent Development

Direktur Utama Artajasa, Armand Hermawan menyampaikan sambutan dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Direktur Utama Artajasa, Armand Hermawan menyampaikan sambutan dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

President Director Artajasa, Armand Hermawan menyebutkan bahwa talent development menjadi hal yang penting dalam digitalisasi di sektor keuangan.

“Inovasi sudah disiapkan, namun masih ada kebutuhan sumber daya manusia (SDM). Tapi, apakah SDM kita sudah siap dan bisa catch up dengan visi dan misi pemerintah?” jelasnya dalam Digital Economic Forum dengan tema “Digital Innovation in Finance For Rapid and Sustainable Economic Growth,” Selasa, (25/2/2025).

Apalagi berdasarkan data Bank Indonesia, sebagian besar yang bermasalah dengan pinjaman daring adalah kelas menengah dan generasi muda. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya fokus pada talent development yang terus ditingkatkan.

Armand juga menegaskan bahwa Artajasa dan stakeholder siap untuk mendukung hal ini sebagai bagian kecil. Namun untuk untuk yang lebih luas berada pada tataran pemerintah.

Seperti diketahui, pada masa kini masyarakat senantiasa mengandalkan platform keuangan digital untuk melakukan berbagai aktivitas keuangan, mulai dari transaksi, menabung, hingga berinvestasi. Masyarakat juga melakukan transaksi digital di hampir semua kesempatan dan tempat baik di ritel modern maupun pedagang kaki lima.

Didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal, nilai transaksi digital di Indonesia meningkat pesat. Bank Indonesia mencatat pembayaran digital pada 2024 mencapai 34,5 miliar transaksi atau tumbuh 36,1% secara tahunan (year on year/yoy).

Artajasa sendiri sebagai pionir transaksi elektronis selama 25 tahun telah membangun solusi layanan sistem pembayaran yang terintegrasi, selaras dengan regulasi dan memberikan manfaat bagi ekosistem sistem pembayaran, pelanggan, mitra hingga masyarakat.

“Artajasa selalu siap mendukung, bank, fintech dan siapapun. Kita tidak bisa tumbuh sendiri dan akan tumbuh bersama dengan finetch, gopay, bank, BPD dan lain-lain,” jelasnya.

Cara Biar Orang Lain Tak Bisa WhatsApp Kita Tanpa Blokir

Ilustrasi WhatsApp. (AP Photo/Patrick Sison/File Foto)
Foto: Ilustrasi WhatsApp. (AP/Patrick Sison)

Fitur blokir biasanya digunakan banyak orang untuk menutup akses pengguna lain menghubunginya lewat WhatsApp. Namun sebenarnya ada cara lain agar kita tidak terganggu dengan pesan dari orang lain.

Fitur arsip bisa digunakan tanpa perlu melakukan blokir. Pengguna bisa mengarsipkan kontak seseorang dan membuat pesan yang terkirim tidak akan masuk dalam notifikasi.

Namun notifikasi masih bisa muncul, jika mereka membalas atau mention nama kita dalam ruang chat tersebut. WhatsApp memberikan kebebasan pengguna untuk mengaktifkan atau mematikan fitur sesuai keinginannya.

Dalam penjelasannya beberapa waktu lalu, WhatsApp mengatakan fitur arsip dihadirkan agar pengguna bisa memiliki lebih banyak kontrol pada kotak masuk mereka. Pengguna dapat memprioritaskan chat apa saja yang penting di WhatsApp.

“Arsip di WhatsApp memungkinkan mengatur pesan pribadi dan memprioritaskan chat penting. Arsip chat akan tetap diarsipkan dan mute namun Anda tetap bisa mengubahnya kembali,” tulis WhatsApp.

Untuk mengaktifkannya, berikut tahapannya:

  1. Buka aplikasi WhatsApp
  2. Pilih ruang chat yang ingin diarsipkan
  3. Pilih Arsip

Cara Menyembunyikan Chat WhatsApp

WhatsApp juga memiliki sejumlah fitur untuk membuat chat tersembunyi. Jadi orang lain tidak akan bisa melihat isi chat meskipun memiliki akses untuk membuka akun WhatsApp.

Anda bisa menyembunyikan mulai dari satu chat, seluruhnya, atau mengunci akun WhatsApp itu sendiri. Berikut cara melakukannya:

1. Cara menyembunyikan 1 chat WhatsApp

  • Pertama, buka aplikasi WhatsApp kemudian pilih satu chat yang ingin disembunyikan
  • Kemudian, tahan jari di chat WA tersebut sampai muncul opsi di bagian atas layar
  • Pilih gambar arsip dengan panah ke bawah di bagian kanan atas layar
  • Chat yang dipilih otomatis hilang dan tidak lagi ada di daftar percakapan utama
  • Pesan WA tersebut diarsipkan hingga pindah ke folder arsip

2. Cara menyembunyikan semua chat WhatsApp

  • Buka aplikasi WhatsApp
  • Pilih menu pengaturan atau setting, yaitu tiga titik di kanan atas layar
  • Pilih menu chat
  • Kemudian pilih chat history
  • Lalu, pilih opsi Archive All Chats
  • Seluruh pesan WA akan pindah ke folder arsip

3. Cara mengunci chat WhatsApp

  • Buka aplikasi WhatsApp
  • Pilih gambar titik tiga (pengaturan/setting) di bagian pojok kanan atas
  • Pilih Privacy
  • Kemudian, pilih opsi Fingerprint Lock atau Kunci Sidik Jari
  • Jika kunci sidik jari belum aktif, geser bar di bagian kanan sehingga aktif
  • Pilih opsi, aktifkan kode keamanan aplikasi WA atau kunci sidik jari

Negara Kaya Raya Ini Bangkrut, Gegara Borong Lamborghini dan Ferrari

Ferrari F80. (Dok. ferrari)
Foto: Ferrari F80. (Dok. ferrari)

Sebuah negara pulau di wilayah benua Oseania dilaporkan bangkrut setelah penduduknya menghabiskan uang untuk mobil super, seperti Lamborghini hingga Ferrari. Negara pulau itu bernama Nauru.

Nauru awalnya merupakan negara pulau terkaya di dunia per kapita, namun pulau ini mengalami kejatuhan akibat eksploitasi asing dan juga merajalelanya korupsi.

Berikut fakta-fakta terkait kebangkrutan Nauru, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Minggu (23/2/2025).

Bermula Pada Fosfat

Selama bertahun-tahun, ekonomi pulau ini sangat bergantung pada fosfat, bahan berharga yang digunakan dalam pupuk, yang ditemukan dalam jumlah besar oleh perusahaan Inggris pada awal tahun 1900-an. Penambangan dimulai pada tahun 1907, dengan pemerintah Inggris, Australia, dan Selandia Baru mengeksploitasi sumber daya tersebut selama sebagian besar abad ke-20.

Setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1968, Nauru mengambil alih tambang fosfat, yang menyebabkan ledakan ekonomi. Laporan tahun 1982 dari The New York Times menyatakan bahwa negara kepulauan itu memiliki “pendapatan per kapita yang melampaui negara Arab kaya minyak mana pun”, menggambarkannya sebagai negara demokrasi independen terkecil dan terkaya di dunia.

Kemakmuran baru ini terbukti ketika seorang kepala polisi membeli Lamborghini, meskipun tidak muat di kursi pengemudi. Mobil super mewah lainnya, termasuk Ferrari, juga diimpor. Ini terjadi meskipun Nauru hanya memiliki satu jalan beraspal dengan batas kecepatan hanya 25 mph.

Meskipun hanya sedikit orang Nauru yang kaya dalam hal saldo bank mereka saat itu, The New York Times mengatakan kekayaan negara telah mengubahnya menjadi “hampir menjadi negara kesejahteraan tertinggi”. Pemerintah menyediakan semua layanan penting secara gratis, termasuk “sekolah, perawatan medis dan gigi, transportasi bus, bahkan surat kabar Pemerintah”

Jika perawatan tidak tersedia di dua rumah sakit setempat, penduduk diterbangkan sejauh 2.500 mil ke Australia dengan biaya pemerintah. Biaya pendidikan tinggi melalui universitas-universitas Australia juga ditanggung.

Konsumsi yang Menggila

Namun, tampaknya ada pihak lain yang mendapat manfaat lebih langsung dari kekayaan fosfat di pulau itu, dengan bukti pembelian mewah yang masih terlihat hingga kini.

YouTuber Ruhi Çenet mengunjungi negara itu dan merinci pengalamannya dalam sebuah video tahun 2024. Videonya menggambarkan “kegilaan konsumsi” di puncak kekayaan pulau tersebut.

Ia menemukan berbagai mobil mewah terbengkalai di pinggir jalan, termasuk Cadillac, Jeep, dan Land Rover, yang kini hanya berfungsi sebagai pengingat berkarat akan kejayaannya di masa lalu. Ruhi berbicara kepada penduduk setempat yang membenarkan sebuah cerita yang pernah didengarnya tentang seorang polisi yang membeli Lamborghini sebelum menyadari bahwa ia tidak muat di dalamnya.

Fosfat terus ditambang dan menyusut pada tahun 1990-an, setelah dieksploitasi oleh kekuatan asing selama beberapa dekade.

Negara Pencuci Uang

Namun begitu sumber daya pulau yang melimpah itu habis, kekayaan negara itu pun ikut habis. Pengeluaran pemerintah yang besar dan gaya hidup mewah tidak siap menghadapi keruntuhan ekonomi negara itu.

Karena mencari cara lain untuk menghasilkan uang, Nauru pada suatu saat menjadi surga pajak yang menjual lisensi perbankan dan paspor.

Uang mafia Rusia senilai sekitar 55 miliar pound (Rp1.127 triliun) mengalir melalui bank-bank Nauru hanya dalam satu tahun. Hal ini menyebabkan Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menetapkan pulau itu sebagai negara pencucian uang pada tahun 2002.

Australia menyelamatkan negara itu dengan memberikan bantuan keuangan sebagai imbalan atas pulau kecil yang menjadi tuan rumah bagi pusat pencari suaka yang menuju Australia.

Bos Badan Gizi Buka Suara Menu MBG Ada Ulat dan Bikin Keracunan

Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 10 Februari 2025, mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). (Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 10 Februari 2025, mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). (Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana telah memberikan penjelasan ihwal berbagai masalah program makan bergizi gratis (MBG) yang muncul akhir-akhir ini di sejumlah wilayah.

Misalnya, soal adanya sejumlah siswa yang keracunan usai melahap makanan dari program MBG. Menurut Dadan, kasus keracunan itu terjadi akibat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum terbiasa memasak makanan dalam jumlah banyak.

“Itu memang hal-hal yang teknis, yang ini harus dimaklumi,” kata Dadan dalam acara Agrinnovation Conference dan Rakernas Pemuda Tani di JCC Senayan, dikutip dari detikcom, Sabtu (22/2/2025).

Dadan menceritakan, saat melakukan uji coba pelaksanaan MBG, ia sempat menemukan banyak ibu-ibu yang menjadi bagian dari SPPG belum terbiasa memasak untuk 1.000-3.000 orang lebih, karena kemampuan memasak hariannya selama ini hanya untuk kisaran 5 orang.

“Butuh waktu tiga bulan sampai dia betul-betul bisa dengan kematangan yang benar, dengan rasa yang pas, karena itu tidak mudah,” ucap Dadan.

Menurutnya, permasalahan ini juga ditemui untuk catering yang tergabung ke dalam SPPG sebagai pelaksana program MBG. Sebab, mayoritas dari mereka juga banyak yang kewalahan untuk memasak hingga 3.000 orang, termasuk urusan kebersihan seperti membersihkan ompreng atau wadah makan MBG.

“Contoh, ada catering yang sudah biasa melakukan melayani 3.000. Begitu ikut program MBG, kewalahan di dalam mencuci ompreng,” ucap Dadan.

“Karena mereka tidak pernah mencuci ompreng, jadi mereka akhirnya mencuci sampai 14 jam. Kami yang sudah pengalaman, tahu tips and tricks-nya. Sehingga mereka yang sudah biasa di catering pun, harus kita kasih tahu bahwa mencuci omprengnya seperti itu,” tegasnya.

MBG Berisi Belatung

Sementara itu, terkait kasus adanya ulat atau belatung di menu MBG, menurut Dadan sulit dibenarkan.

“Kemarin ada misalnya kasus belatung di Palembang. Saya ahli entomologi, paham betul. Tidak mungkin belatung hidup di luar omprengnya,” tutur Dadan.

Meski begitu, ia memastikan, BGN akan memerintahkan setiap SPPG untuk meningkatkan SOP pengawasan MBG. Misalnya, setiap kali makanan akan dikirim ke sekolah-sekolah harus diawali dengan dokumentasi berupa foto atau video.

“Sekarang ditambah lagi SOP-nya. Setiap kali mau mengirim makanan, divideokan semuanya, foto semuanya. Karena kok tiba-tiba begitu sampai di sekolah, kenapa ada ompreng yang ada belatungnya,” ungkapnya.

“Itu hal yang tidak normal yang sudah mulai terjadi. Itu meningkatkan SOP kami setiap hari, dan kami selalu pagi hari melakukan pelayanan, sorenya langsung rapat bersama seluruh Indonesia. Jadi ini program yang sangat terkontrol,” tegas Dadan.

Ia pun memastikan, BGN selalu memeriksa sampel makanan di setiap SPPG supaya memastikan tak adanya hewan seperti belatung atau ulat di makanan.

“Kami punya sampel makanan setiap kali kami kirim, kami kan punya sampelnya di Satuan Pelayanan. Itu tidak ada belatungnya, kenapa? Karena bersih. Kalaupun ada belatung, pasti mati harusnya,” tutur Dadan.

Di samping itu, Dadan mengakui program MBG memang harus terus-menerus dievaluasi oleh pemerintah supaya bisa berjalan dengan baik. Ia lalu menyebut setiap kali ada kejadian berkaitan dengan MBG maka pihaknya langsung berupaya mencarikan solusi.

“Jadi banyak dievaluasi, dan kami selalu evaluasi setiap hari. Setiap kali ada kejadian, kami langsung ngobrolkan di sore harinya, dan langsung diperbaiki,” paparnya.

Mimpi RI Punya Internet Murah, Bos Operator Sorot Ini

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif menyampaikan pemaparan dalam acara Tech & Telco Summit 2025 di Jakarta, Jumat (21/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ketua Umum APJII, Muhammad Arif menyampaikan pemaparan dalam acara Tech & Telco Summit 2025 di Jakarta, Jumat (21/2/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Internet murah jadi cita-cita pemerintah sejak beberapa waktu lalu. Namun, untuk mewujudkannya tidak mudah mengingat penyelenggara internet cukup banyak di Indonesia.

Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif mengatakan pihaknya telah berbicara dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terkait penyehahatan industri. Pembicaraan termasuk soal harga yang terjangkau dan kualitas dari layanan itu sendiri. Pemerintah sendiri menargetkan kecepatan internet tembus 100 Mbps.

“Jadi, bukan hanya affordable sebenarnya. Tapi kita juga berharap dari Komdigi menyampaikan, bukan hanya murah, tapi kita juga ingin yang berkualitas,” kata Arif dalam Tech & Telco 2025 CNBC Indonesia, Jumat (21/2/2025).

Ia mengatakan kualitas layanan internet bisa didapatkan asalkan kompetisinya bisa dijaga. Jadi tetap penting untuk mengatur agar industri lebih sehat lagi.

Menurutnya, saat industri terlalu padat bisa saja harganya jauh lebih murah. Namun kualitas layanan yang diinginkan tidak akan bisa didapatkan.

Setidaknya ada lebih 1.200 pemilik Internet Service Provider di Indonesia. Arif mengatakan pihaknya memang tengah mendorong untuk adanya moratorium izin ISP di Indonesia.

“Karena ini sudah terlalu banyak untuk ukuran sebuah negara. Apalagi di pulau Jawa sendiri, mungkin lebih dari 850 ISP,” ucapnya.

Sambut Ramadan-Idul Fitri, Begini Persiapan BBM & LPG Pertamina

Pertamina
Foto: dok Pertamina

PT Pertamina Patra Niaga memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) selama periode Ramadan dan Idulfitri 2025 akan melonjak.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menilai guna menjaga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal, perusahaan telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya seperti melakukan build-up stock sejak H-14 sebelum Idul Fitri.

“Terkait dengan layanan wilayah atensi wilayah atensi ini tentu saja terkait dengan kondisi alam dan kondisi operasional sehingga sejak H-14 yang mana kami akan rencanakan mulai pada saat periode Satgas itu dimulai kami akan melakukan build up stock untuk seluruh produk,” kata Riva dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025).

Menurut dia, langkah antisipasi mencakup penambahan tangki dan modular di daerah padat kendaraan serta meningkatkan komunikasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.

“Penambahan tangki dan modular baik yang standby di daerah-daerah yang cukup padat secara kendaraan dan juga komunikasi intens dengan Pemda dan juga instansi-instansi yang memang terkait langsung untuk mendukung program Satgas Ramadhan Idul Fitri ini,” kata Riva.

Ia pun memerinci peningkatan konsumsi terhadap produk BBM, misalnya saja untuk Pertamax yang diproyeksikan naik 16,7%. Peningkatan konsumsi ini dipicu oleh tingginya aktivitas masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.

Sementara itu, untuk produk Pertalite juga diperkirakan mengalami kenaikan konsumsi sebesar 11,2%. Sedangkan untuk Pertamax Turbo diproyeksikan naik 14,9%.

Adapun, untuk produk Pertamax Green yang masih terbatas pemasarannya di Jakarta dan Jawa Timur juga diprediksi mengalami lonjakan konsumsi sebesar 92%.

“Sehingga dengan adanya kunjungan dari penduduk yang memang kembali ke kampung halamannya ini yang memang meningkatkan konsumsi Pertamax Green menjadi cukup tinggi,” kata dia.

Selain itu, di sektor penerbangan, Pertamina juga memprediksi adanya kenaikan konsumsi avtur sebesar 5%. Namun demikian, berbeda dengan BBM lainnya, konsumsi Biosolar justru diperkirakan akan mengalami penurunan.

Mendag Amankan 4 Pompa Bensin Modifikasi di SPBU Nakal

Mendag Budi Santoso tinjau SPBE Padalarang. Dok: Pertamina
Foto: Mendag Budi Santoso tinjau SPBE Padalarang. Dok: Pertamina

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama dengan Kepolisian RI mengamankan empat unit mesin pompa bahan bakar minyak (BBM) yang diduga telah dimodifikasi untuk merugikan konsumen. Keempat pompa tersebut ditemukan di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sukabumi, Jawa Barat, dengan potensi kerugian bagi masyarakat mencapai Rp1,4 miliar per tahun.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari pengawasan dan penegakan hukum menjelang Ramadan.

“Menjelang Bulan Suci Ramadan 1446 H, Kemendag dan Polri bersinergi melakukan pengawasan dan penegakan hukum untuk melindungi konsumen dalam transaksi perdagangan. Kami bersama-sama mengamankan empat pompa ukur untuk memastikan hak konsumen dapat terpenuhi, khususnya dalam mendukung persiapan arus mudik,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (19/2/2025).

Adapun pengungkapan kasus ini, lanjut Budi, bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya alat tambahan pada mesin pompa BBM. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan printed circuit board (PCB) yang dapat mempengaruhi volume BBM yang dikeluarkan.

Modifikasi ini menyebabkan pengurangan takaran BBM sekitar 3%, atau setara 600 ml per 20 liter. Praktik ini dilakukan pada jenis BBM Pertalite, Pertamax, dan Biosolar.

“Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi konsumen, terutama dalam transaksi jual beli BBM. Pelaku usaha SPBU yang terindikasi merugikan masyarakat ini telah melanggar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal,” jelasnya.

Kasus ini kini ditangani oleh Bareskrim Polri, sementara Kemendag akan mendukung proses penyelidikan, termasuk dengan menyediakan tenaga ahli dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap SPBU yang bersangkutan.

“Pengenaan pelanggaran pasal ini menjadi kewenangan Polri. Kami akan membantu proses penegakan hukum oleh Bareskrim Polri, baik dalam pemeriksaan SPBU maupun hal lain yang berkaitan dengan kasus ini,” ucap dia.

Lebih lanjut, Budi memastikan pihaknya akan terus memperketat pengawasan terhadap Alat Ukur, Alat Takar, Alat Timbang, dan Alat Perlengkapan (UTTP) metrologi legal di seluruh Indonesia.

“Kami mengimbau pelaku usaha, khususnya SPBU, untuk menaati aturan metrologi legal dan jangan sampai merugikan masyarakat,” tegasnya.

Dalam ekspose pengungkapan kasus ini, turut hadir Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pol Nunung Syaifuddin dan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.