Head of Corporate Communication Astra International Boy Kelana Soebroto mengatakan perseroan telah menerima pengunduran diri Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai komisaris independen Perseroan dan Suparno Djasmin sebagai direktur Perseroan.
Selanjutnya, Astra menunjuk Rudy sebagai wakil presiden direktur Astra International. Perusahaan juga mengangkat kembali John Raymond Witt dan Stephen Patrick Gore sebagai komisaris.
Dengan demikian susunan anggota dewan komisaris dan direksi berubah menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris: Prijono Sugiarto Komisaris Independen: Sri Indrastuti Hadiputranto Komisaris Independen: Apinont Suchewaboripont Komisaris Independen: Muliaman Darmansyah Hadad Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale Komisaris: Benjamin William Keswick Komisaris: John Raymond Witt Komisaris: Stephen Patrick Gore Komisaris: Benjamin Herrenden Birks Komisaris: Hsu Hai Yeh
Dewan Direksi
Presiden Direktur: Djony Bunarto Tjondro Wakil Presiden Direktur: Rudy Direktur: Chiew Sin Cheok Direktur: Gidion Hasan Direktur: Henry Tanoto Direktur: Santosa Direktur: Gita Tiffani Boer Direktur: FXL Kesuma Direktur: Hamdani Dzulkarnaen Salim Direktur: Thomas Junaidi Alim. W
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan bahwa proses mendapatkan unit di Rusun Jagakarsa berlangsung transparan, tanpa perantara atau calo. Semua pendaftaran dilakukan langsung melalui aplikasi Sistem Informasi Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SIRUKIM).
“Apakah di dalam memperoleh (hunian rusun) ini ada yang disebut middleman atau orang-orang yang menawarkan untuk bisa mendapatkan itu? Dan alhamdulillah dari yang saya tanyakan, betul-betul mereka mendapatkan dari aplikasi SIRUKIM,” ujar Pramono dalam unggahan Instagram resmi @dkijakarta, dikutip Kamis (8/5/2025).
Untuk diketahui, Rusun Jagakarsa berdiri megah dengan tiga tower, menyediakan total 723 unit hunian, termasuk tiga unit yang diperuntukkan khusus bagi penyandang disabilitas. Tak hanya tempat tinggal, rusun ini juga dilengkapi fasilitas lengkap seperti stan usaha, sarana olahraga, taman bermain, klinik kesehatan, coworking space, ruang duka, daycare, PAUD, masjid, hingga perpustakaan.
Pramono juga memastikan, pembangunan rumah susun di Jakarta tak berhenti di Jagakarsa. Pemerintah Provinsi akan melanjutkan pembangunan di sejumlah lokasi lain.
“Pemerintah DKI Jakarta akan melanjutkan untuk membangun rumah susun, karena ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk menyediakan rumah yang layak huni. Untuk itu pembangunan berikutnya ada di Rorotan, Padat Karya dan juga revitalisasi rusun Marunda,” ungkapnya.
Adapun penetapan harga sewa Rusun Jagakarsa ini mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2024, dengan kisaran biaya mulai dari Rp865.000 hingga Rp1,8 juta per bulan, tergantung tipe dan ukuran unit.
Pembentukan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 merupakan langkah strategis yang layak diapresiasi. Dengan mandat untuk mengoordinasikan program-program gizi nasional dan anggaran sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025, BGN diharapkan menjadi katalis dalam penurunan stunting, perbaikan status gizi, dan penguatan sistem pangan Indonesia.
Namun, keberhasilan BGN tidak hanya akan diukur dari skala distribusi makanan, melainkan dari kemampuannya membangun sistem gizi yang berkelanjutan, terutama melalui pendekatan Pertanian Sensitif Gizi (Nutrition-SensitiveAgriculture/NSA).
Apa Itu Nutrition–Sensitive Agriculture? NSA adalah pendekatan pembangunan pertanian yang secara eksplisit bertujuan meningkatkan hasil gizi, bukan hanya produksi atau pendapatan. NSA melibatkan intervensi di seluruh rantai pangan, mulai dari jenis tanaman yang dibudidayakan, cara distribusi pangan, hingga perilaku konsumsi, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas dan keragaman pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.
Pendekatan NSA menekankan tiga aspek utama yang saling terkait, yaitu: diversifikasi pangan berbasis lokal yang mencakup sumber-sumber protein, vitamin, dan mineral; pemberdayaan petani kecil, khususnya perempuan, agar memiliki akses dan kontrol lebih besar terhadap produksi serta konsumsi pangan sehat; serta penguatan sistem pangan lokal agar lebih tangguh dan inklusif dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat secara berkelanjutan.
Mengapa NSA Penting dalam Konteks MBG? Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang sangat ambisius, menyediakan makanan bergizi untuk lebih dari 80 juta penerima manfaat di sekolah dan komunitas. Namun, tanpa integrasi dengan NSA, program ini berisiko hanya menjadi proyek konsumsi jangka pendek yang tidak menyentuh akar masalah sistemik: ketimpangan akses pangan, dominasi pangan ultraproses, dan keterputusan antara petani dan konsumen.
Dengan mengadopsi prinsip-prinsip NSA, Program MBG dapat memberikan efek ganda yang signifikan: meningkatkan status gizi peserta melalui konsumsi bahan pangan segar, lokal, dan beragam; menggerakkan ekonomi desa dengan menyerap produk dari petani, nelayan, peternak kecil, dan UMKM pangan lokal; serta menanamkan edukasi pangan sehat berbasis budaya melalui dapur layanan yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Singkatnya, NSA dapat memberi dimensi keberlanjutan dan keadilan pada pelaksanaan MBG.
Lebih dari Sekadar Distribusi Makanan Program MBG yang dijalankan BGN sejak Januari 2025, merupakan salah satu program gizi terbesar dalam sejarah Indonesia. Target penerima manfaatnya mencakup lebih dari 80 juta anak sekolah dan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan lebih dari 1.200 dapur layanan (SPPG) sudah beroperasi di berbagai daerah dari total lebih dari 30.000 SPPG
Namun, jika MBG hanya menjadi mekanisme distribusi makanan dari produsen besar ke konsumen, maka kesempatan besar untuk memperkuat ketahanan pangan lokal bisa terlewatkan. Di sinilah peran NSA menjadi penting: mengaitkan produksi pangan lokal, penghidupan petani kecil, dan konsumsi masyarakat dalam satu sistem yang saling menguatkan.
Peran Strategis BGN dalam NSA Sebagai badan nasional, BGN memiliki posisi strategis untuk menjadikan NSA sebagai landasan kebijakan. Ada tiga langkah konkret yang dapat dilakukan:
a. Menghubungkan Petani Lokal ke Rantai Suplai MBG BGN dapat bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Bapanas, dan pemda untuk mengembangkan model kemitraan dapur layanan dengan koperasi tani dan UMKM pangan. Ini tidak hanya mendukung petani kecil, tetapi juga memastikan bahan pangan yang digunakan dalam MBG segar, terjangkau, dan sesuai konteks lokal.
b. Mendorong Diversifikasi Produksi Pangan Gizi-Sensitif Selama ini kebijakan pertanian nasional cenderung terfokus pada padi, jagung, dan tebu. Padahal, sumber protein hewani, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah lokal adalah kunci untuk memperbaiki kualitas gizi. BGN dapat mendorong insentif bagi produksi pangan gizi-sensitif sebagai bagian dari strategi nasional.
c. Edukasi Konsumsi Sehat Berbasis Produksi Lokal Dapur MBG harus menjadi pusat pembelajaran, bukan hanya tempat memasak. Melalui pelatihan pengelola dapur dan edukasi sekolah, BGN dapat membentuk perilaku makan sehat yang sesuai konteks budaya dan geografis setempat. Ini sekaligus mendorong ketahanan gizi berbasis keluarga.
Tantangan: Koordinasi dan Sistem Data NSA menuntut kolaborasi antarsektor yang kuat. Sayangnya, selama ini kebijakan pertanian, pendidikan, dan kesehatan masih berjalan secara terpisah. BGN harus membangun mekanisme kerja terpadu lintas kementerian dan daerah, seperti membentuk task force pangan dan gizi lokal yang fokus pada implementasi program NSA secara konkret.
Tantangan lain adalah kurangnya data mikro terkait lingkungan pangan, preferensi konsumsi lokal, dan kapasitas produksi komunitas. Tanpa pemetaan pangan lokal yang sistematis, upaya NSA akan sulit ditargetkan secara efektif. BGN perlu membangun sistem pemantauan yang mengintegrasikan data gizi dan data pangan dalam satu platform yang dapat digunakan untuk perencanaan berbasis bukti.
Inspirasi dari Praktik Global Pendekatan NSA bukan konsep baru secara global. Brasil, melalui Programa Nacional de Alimentação Escolar (PNAE), mewajibkan minimal 30% bahan makanan untuk sekolah dibeli dari petani kecil lokal. Kebijakan ini berhasil meningkatkan pendapatan petani, memperkaya keragaman pangan, dan meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.
Di Ethiopia, program nasional mengintegrasikan penyuluh pertanian dan petugas kesehatan dalam satu sistem lintas sektor yang mendampingi keluarga petani. Mereka memberikan edukasi gizi berbasis produksi dan konsumsi lokal. Model ini terbukti meningkatkan asupan zat besi dan vitamin A dalam rumah tangga sasaran.
Sementara itu, Bhutan menggunakan kebijakan Farm to School untuk memperpendek rantai pasok dan menjaga kesegaran bahan makanan di sekolah. Penerapan ini juga menciptakan hubungan budaya yang lebih dalam antara anak-anak dan tradisi pangan lokal mereka.
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengadaptasi praktik-praktik tersebut, dengan konteks geografis dan kultural yang kaya. BGN bisa mengambil peran sentral dalam membangun sistem kebijakan yang tidak hanya menyalin, tapi menyesuaikan dengan kekayaan sumber daya pangan kita sendiri.
Implikasi Jangka Panjang: dari Program ke Sistem Jika kita melihat lebih jauh, keberadaan BGN dan pendekatan NSA tidak hanya berdampak pada gizi hari ini, tetapi membentuk sistem pangan masa depan. Ketahanan pangan tidak bisa dicapai hanya dengan subsidi dan bantuan pangan; ia harus tumbuh dari kekuatan produksi lokal, nilai budaya konsumsi, dan sistem logistik yang adil.
NSA adalah pendekatan jangka panjang yang menghubungkan petani dengan pasar, anak-anak dengan dapur sekolah, dan masyarakat dengan kebun pekarangannya. Ini adalah strategi pembangunan ekonomi desa yang berbasis gizi, bukan sekadar proyek jangka pendek.
Arsitektur Gizi yang Terintegrasi BGN hadir pada momen krusial. Di satu sisi, Indonesia menghadapi tantangan stunting dan gizi buruk. Di sisi lain, kita memiliki peluang untuk mereformasi sistem pangan agar lebih tangguh, inklusif, dan adil bagi petani kecil.
NSA menawarkan pendekatan menyeluruh untuk menjawab tantangan ini. Ia bukan hanya tentang apa yang kita makan, tetapi bagaimana makanan itu diproduksi, didistribusikan, dan diajarkan dalam masyarakat.
Jika BGN mampu mengarusutamakan NSA, maka MBG tidak akan berhenti pada makanan gratis, tetapi akan menjadi fondasi pembangunan manusia yang sehat dan berdaulat pangan.
Mengutip AFP, Kamis (8/5/2025), serangan terhadap militer oleh kelompok etnis bersenjata, kembali pecah, Rabu. Hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah junta memperpanjang gencatan senjata pascagempa.
Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan Organisasi Pertahanan Nasional Karen (KNDO) yang bersekutu menargetkan pangkalan militer di negara bagian Kayin, sekitar 2,5 kilometer (1,5 mil) dari perbatasan Thailand, menurut militer Thailand. Myanmar sendiri telah terperosok dalam konflik sipil sejak kudeta militer pada tahun 2021 dengan junta memerangi koalisi organisasi etnis bersenjata dan pasukan perlawanan pro-demokrasi.
“Serangan itu melibatkan pengepungan jarak dekat terhadap pangkalan dan penggunaan pesawat tanpa awak bersenjata untuk terus menjatuhkan bahan peledak sepanjang hari,” kata sebuah pernyataan.
Sementara itu, hingga berita diturunkan, Thailand menyebut 327 warga negara Myanmar telah menyeberang ke negeri itu. Mereka berlindung di dua lokasi sementara, termasuk sebuah kuil, dengan militer dan polisi Thailand menyediakan keamanan dan bantuan kemanusiaan.
Pasukan Thailand sendiri telah meningkatkan patroli di sepanjang perbatasan di provinsi Tak. Itu untuk mencegah apa yang digambarkan para pejabat sebagai potensi “pelanggaran kedaulatan oleh angkatan bersenjata asing”.
Sebelumnya, pemerintah militer Myanmar dan berbagai kelompok bersenjata yang menentangnya mengumumkan gencatan senjata setelah gempa 28 Maret untuk membantu upaya bantuan dan pemulihan. Gencatan senjata telah berulang kali dilanggar oleh serangan udara oleh junta dan serangan oleh kelompok bersenjata.
Gempa dengan magnitudo 7,7 di dekat pusat kota Mandalay menewaskan hampir 3.800 orang. Ini menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
“Jelas, Indonesia adalah negara sahabat, negara yang bersahabat. Kita (Pakistan dan Indonesia) punya hubungan yang bersejarah,” kata Lal dalam konferensi pers di Jakarta Selatan pada Kamis (8/5/2025).
“Indonesia juga telah menjaga hubungan baik dengan India. Jadi, sebagai negara yang bertanggung jawab dan bersaudara, Indonesia jelas dapat memainkan peran,” tambahnya.
Lal menyebut Pakistan telah meminta semua negara sahabat, termasuk Indonesia, untuk mendesak India agar tak menaikkan eskalasi dalam konflik yang tengah berlangsung saat ini.
“Sebagai negara sahabat atau negara sahabat bagi India dan Pakistan, jelas, Indonesia dapat memainkan peran sebagaimana yang dianggap tepat oleh para pemimpin,” jelas Lam.
Kementerian Luar Negeri RI sebelumnya menyebut Pemerintah Indonesia masih terus mengamati perkembangan situasi antara India dan Pakistan. Namun belum ada keterangan lebih lanjut mengenai peran Indonesia dalam konflik tersebut.
“Indonesia mendorong kedua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan krisis,” demikian pernyataan Kemlu.
Ketegangan antara Pakistan dan India makin tinggi. Setelah serangan dilancarkan India ke Pakistan Selasa malam waktu setempat atau Rabu dini hari, kekerasan masih terjadi di antara kedua negara.
Hubungan dua negara di Asia Selatan tersebut memanas setelah insiden penembakan massal yang menewaskan 26 orang di Kashmir, wilayah yang telah disengketakan oleh New Delhi dan Islamabad.
“FGD hari ini kita didedikasikan untuk membahas berbagai potensi pendanaan yang memang dibutuhkan karena infrastruktur itu pasti membutuhkan anggaran yang tidak sedikit mau infrastruktur yang sifatnya mendasar ya jalan, jembatan, bendungan, kemudian juga perumahan rakyat,” ungkap AHY di sela-sela FGD Unlocking Infrastructure Financing: Perspectives from International Financial Institutions di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (8/5/2025).
AHY sendiri memiliki rencana untuk menyelenggarakan International Conference on Infrastructure untuk menunjukkan proyek infrastruktur unggulan untuk mendapatkan atensi dan dukungan dari investor global.
“Dukungan finansial dari berbagai sumber yang kredibel kita akan gunakan secara baik proses yang akuntabel, prudent ini harapannya membuat setiap proyek itu efisien terhindar dari segala inefisiensi,” katanya.
“Pada akhirnya berdampak langsung pada masyarakat ekonomi tumbuh, masyarakat semakin sejahtera, termasuk membuka lapangan pekerjaan kira-kira begitu,” sambungnya.
Ketua Umum Partai Demokrat itu juga membocorkan negara-negara yang akan diajak bekerja sama dan berkomunikasi.
“Termasuk yang ada di Asia, terus juga di Eropa, dan lain-lain termasuk Timur Tengah mereka ingin bertanya dan ingin lebih tahu dan itulah forum yang baik untuk kami bisa menjelaskan prospeknya seperti apa dan kita bisa membahas, mendiskusikan mekanisme kerjasamanya bagaimana,” jelasnya.
AHY juga menegaskan bahwa kehadiran investor global tidak semata-mata untuk mendanai sejumlah proyek namun untuk memperkuat kemitraan antar negara. Terlebih lagi demi kepentingan Indonesia.
“Indonesia ini akan terus menjadi pusat baru di kawasan, karena pembangunannya juga terintegrasi, semakin terhubung dengan dunia karena potensi sumber daya alam kita, human capital kita itu luar biasa jadi saya rasa dengan infrastruktur yang makin kuat, termasuk konektivitas yang makin menguntungkan semua,” ucapnya.
“Pasti dampaknya akan ada banyak shifting dari produsen-produsen negara lain yang mungkin mencari pasar baru,” kata Theresia Mareta, Founder Lakon Indonesia dan Advisor JF3 kepada CNBC Indonesia saat ditemui di kawasan Serpong, Tangerang, Rabu (7/5/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dampak lain yang akan diderita industri fesyen yakni terganggunya rantai pasokan, kenaikan harga bahan baku, dan perubahan permintaan konsumen. Ini tentunya mengurangi daya beli, yang bakal berdampak pada permintaan produk fesyen.
Kondisi tersebut membuat para pelaku usaha industri fesyen akhirnya tidak bisa berbuat banyak dan harus menunggu meski belum jelas barang yang dipesan para pembeli di luar negeri kapan bisa dikirimkan.
“Kalau yang saya lihat marketnya kan menurun ya. Tarif yang lebih tinggi membuat barang impor menjadi lebih mahal, sehingga mengurangi permintaan dan perdagangan internasional,” ungkap Theresia.
Terlepas dari itu, Theresia menegaskan bahwa kenaikan tarif Donald Trump bukan hanya bersifat ekonomi, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak sosial dan politik yang lebih luas. Kebijakan baru itu juga bisa memberikan dampak negatif khususnya ketakutan masyarakat akan potensi terjadinya resesi.
“Tapi sebenarnya pada kenyataannya ekonomi negara kita belum sampai sejelek itu tapi dampaknya sudah dapat duluan. Banyak orang sudah khawatir di awal tapi bagus juga untuk antisipasi. Namun terpenting kita perlu memperkuat produk lokal kita karena isu bersaing dengan luar negeri sudah dari zaman dahulu tapi sekarang jadi urgent kan,” paparnya.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan jumlah pendapatan perusahaan tanpa pengurangan biaya tertentu alias EBITDA perusahaan tercatat minus Rp190 miliar sepanjang tahun 2024.
Jumlah itu membaik dari setahun sebelumnya sebesar minus Rp470 miliar. Namun, Shadiq mengakui bahwa penurunan kinerja itu mulai terjadi pada tahun 2022, masa pemulihan pandemi Covid-19.
“Secara EBITDA, memang kami masih suffer tadi disampaikan oleh pimpinan sidang, bahwa tahun 2023 kami juga EBITDA-nya masih suffer minus Rp 0,47 triliun. Kemudian tahun 2024 ini ada di minus Rp 0,19 triliun,” ungkap Shadiq saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Kamis (8/5/2025).
Bila merinci materi presentasi, Bio Farma Group mencatatkan peningkatan kinerja pada tahun 2021, dengan perolehan laba sebesar Rp1,94 triliun. Perolehan itu kemudian menurun menjadi Rp500 miliar pada tahun 2022.
Pada 2023, perolehan itu berbalik menjadi rugi Rp 2,04 triliun dan pada tahun 2024 tercatat rugi Rp 1,16 triliun.
“Di tahun 2023 ini adalah masa-masa yang tidak mudah buat kami, sehingga secara grup kami harus suffer dengan [rugi bersih] minus 2,04 triliun. Dan tahun 2024 ini penurunan net income tersebut masih berlanjut masih negatif namun ini masih sudah lebih bagus dibandingkan dari tahun 2023,” papar Shadiq.
Shadiq juga menjelaskan dari keseluruhan holding Bio Farma, hanya PT Bio Farma (Persero) yang mampu membukukan laba. Sementara itu, PT Kimia Farma Tbk, PT Indofarma Tbk, dan PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) merugi.
“Di tempat Kimia Farma hampir semua negatif. Kemudian Indofarma sebagaimana kita ketahui proses PKPU homologasi dan IGM [Indofarma Global Medika] itu pailit. Inuki memang stop operasi jadi kita membiayai kebutuhan operasional,” katanya.
Dia melanjutkan bahwa sepanjang kuartal I-2025, holding farmasi pelat merah itu berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,66 triliun. Lantas, laba bersih tercatat sebesar Rp380 miliar.
Shadiq menjelaskan bahwa peralihan masa pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai beban impairment. Akan tetapi, ia mengatakan ada peluang bisnis mengembangkan bahan baku dari kebijakan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang mewajibkan vaksin Covid bagi jemaah haji dan umrah.
“Puji syukur bahwa itu juga menjadi peluang buat kami dan kami berharap juga untuk berikutnya bisa dilakukan juga terhadap jemaah umrah karena jemaah haji mungkin hanya sekitar 240 ribu orang per tahun. Tapi jemaah umroh ada sekitar 1,8 juta orang per tahun,” jelas Shadiq.
Dia mengatakan pihaknya terus melakukan uji stabilitas pada produk-produk vaksin serta bahan bakunya. Selain itu, Bio Farma memastikan akan memperoleh izin terlebih dahulu dari BPOM.
Setelah mengalami pasang-surut selama lima tahun terakhir, tahun 2024 menjadi titik balik. Ekspor mete Indonesia akhirnya melonjak lagi, dan Vietnam serta India kembali memegang peranan kunci dalam menyerap produksi nasional.
Dilansir dari Kementerian Pertanian, kacang mete (Anacardium occidentale), atau yang dikenal sebagai jambu monyet di beberapa daerah, adalah tanaman perkebunan strategis yang sangat cocok untuk dikembangkan di lahan marginal yang sering dianggap kurang produktif. Selain itu, kacang mete memiliki nilai tambah yang tinggi melalui diversifikasi produk seperti kacang olahan, sirup, hingga minyak CNSL (Cashew Nut Shell Liquid) yang digunakan dalam berbagai industri.
Dalam sistem klasifikasi perdagangan internasional, kacang mete tercatat dalam HS 08013100. Meski bukan barang konsumsi massal seperti beras atau kopi, nilai ekspor mete kerap menyumbang ratusan juta dolar bagi devisa negara.
Selama periode 2019- 2021, ekspor mete RI mengalami tren penurunan. Dari nilai US$121 juta di 2019, turun menjadi hanya US$70 juta di 2021. Volume ekspor pun ikut melorot, menandakan tekanan baik dari sisi produksi maupun permintaan.
Namun situasi berubah total pada 2022. Tanpa disangka, ekspor melonjak ke US$253 juta, hampir 4 kali lipat dari tahun sebelumnya. Uniknya, lonjakan nilai ini tidak diikuti lonjakan volume, justru hanya 30 juta kg, terendah dalam lima tahun. Artinya, harga mete RI naik drastis, dan pasar utama bersedia membayar lebih mahal.
Namun euforia itu tak bertahan lama. Tahun 2023, nilai ekspor anjlok ke US$37,7 juta, dan meski volumenya sempat naik ke 32,6 juta kg, secara nilai ekspor kita kembali ke titik nadir.
Tahun 2024 membawa secercah harapan. Nilai ekspor mete Indonesia pulih menjadi US$101,5 juta, dengan volume tembus 62,8 juta kg, tertinggi dalam enam tahun terakhir. Ini menunjukkan pasar mulai kembali stabil, namun harga per kilogram belum setinggi masa keemasan 2022.
Dua negara tetap jadi kunci, Vietnam dan India. Bersama-sama, keduanya menyerap lebih dari 99% ekspor mete Indonesia.
Vietnam secara konsisten menjadi pembeli utama. Bahkan di tahun 2022, ekspor ke Vietnam melonjak hingga US$251 juta, atau setara 99% dari total ekspor mete RI tahun itu. Artinya, Indonesia memang lebih banyak memainkan peran sebagai penyuplai bahan baku bagi pabrik pengolahan mete di Vietnam dan India, yang kemudian menjualnya ulang dalam bentuk kemasan ke pasar global.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), Edy Suyanto menilai sepanjang Januari hingga April 2025 penerapan kebijakan ini tidak berjalan sesuai harapan industri keramik. Pasalnya, penerapan besaran persentase Alokasi Gas Industri Tertentu (AGIT) semakin menurun.
Misalnya saja, di Jawa bagian barat AGIT hanya sebesar 65,3%, sementara di Jawa bagian timur 48,8%. Hal ini membuat industri harus memproduksi dengan rata-rata biaya gas hingga di atas US$ 8 per MMBTU, atau sekitar 15% lebih mahal.
“Kehadiran Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM sangat dibutuhkan untuk menengahi masalah defisit pasokan gas karena Industri tidak mungkin bertumbuh tanpa kelancaran pasokan gas dan industri tidak mungkin bisa bertahan hidup dengan harga regasifikasi gas US$ 16,77 per MMBTU yang dikenakan oleh PGN,” kata Edy kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/5/2025).
Lebih lanjut, Edy menilai ketidakpastian pasokan gas dan tingginya biaya tambahan atau harga regasifikasi gas juga dinilai merusak iklim investasi dan kepastian berusaha di Indonesia.
Sehingga, hal ini dikhawatirkan akan mengganggu peta jalan (road map) industri keramik nasional, yang telah merencanakan ekspansi kapasitas produksi dari 625 juta m2 per tahun menjadi 718 juta m2 per tahun pada akhir 2026. Adapun, target jangka panjangnya mencapai 850 juta m2 per tahun pada 2030.
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa tingkat utilisasi Industri Keramik pada kuartal 1 tahun 2025 telah menunjukkan perbaikan, meningkat ke level 75% dibanding rata-rata tahun 2024 di 65%.
“Asaki di awal tahun 2025 memproyeksi tingkat utilisasi produksi keramik di level 85% setelah mendapatkan dukungan Pemerintah yakni PMK BMAD, PMK BMTP dan Kebijakan SNI Wajib untuk Keramik. Namun dengan gangguan supply gas tersebut membuat posisi Industri Keramik “Maju Mundur Kena”,” katanya.