Anggaran Kantor Sri Mulyani Dipotong 20%, Sisa Rp40 T

Gedung kemenkeu

Anggaran belanja Kementerian Keuangan juga ikut terpangkas program efisiensi Presiden Prabowo Subianto. Program efisiensi itu Prabowo lakukan melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Total pemangkasan anggaran otoritas fiskal itu lebih dari 20%. Sebagaimana diketahui, pagu anggaran Kementerian Keuangan pada 2025 adalah senilai Rp 53,19 triliun sehingga besaran anggaran pemangkasannya sekitar Rp 12,35 triliun.

Salah satu direktorat jenderal di Kementerian Keuangan bahkan ada yang anggarannya sampai terpangkas lebih dari 70%. Direktorat jenderal itu ialah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan atau DJPK.

“Anggaran Kementerian Keuangan itu lebih dari 20%. Nah kemudian kalau kita lebih ke dalam lagi, anggaran DJPK. Biar kita fair aja, jangan sampai kemudian ada pemikiran bahwa jangan-jangan yang punya uang atau kementerian keuangan nggak dipotong, kita sama-sama kita juga dipotong, bahkan DJPK itu lebih dari 70% dipotongnya, luar biasa,” kata Direktur Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus, dan Keistimewaan DJPK Jaka Sucipta dalam acara Preheating SERASI 2025 – Efisiensi APBD untuk Belanja yang Lebih Produktif.

Jaka menekankan, Inpres 1/2025 memang tertuju kepada seluruh pimpinan kementerian atau lembaga hingga pemerintah daerah. Maka, tak ada anggaran yang luput dari kebijakan efisiensi anggaran belanja ini.

“Nah untuk APBD itu Presiden meminta kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota itu untuk membatasi belanja yang sifatnya untuk seremonial. Termasuk juga untuk kajian, studi banding, kemudian pencetakan, juga termasuk yang seminar, FGD dan sebagainya. Jadi nanti acara-acara seremonial terutama hari jadi dan sebagainya itu sudah harusnya tidak ada lagi,” tegas dia.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara sebelumnya juga telah menegaskan komitmen Kementerian Keuangan dalam mengefisienkan anggaran sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara. Hal ini disampaikan dalam acara Dialog Kemenkeu Satu di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (3/2).

“Kita memasuki tahun 2025 dengan pemerintahan baru, dengan setting baru, dengan prioritas-prioritas baru dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden. Ini adalah dinamika yang wajar, dan kita akan menyesuaikan diri,” ujar Suahasil dikutip dari keterangannya di website Kemenkeu.

Suahasil juga menegaskan efisiensi ini tidak berarti mengurangi kualitas kinerja, melainkan menata kembali proses kerja agar lebih efektif. Ia mencontohkan Kemenkeu punya komitmen kuat terhadap digitalisasi, di antaranya sistem seperti SPAN di Ditjen Perbendaharaan, Ceisa di Ditjen Bea Cukai, dan Coretax di Ditjen Pajak.

Dengan pemanfaatan teknologi ini, menurutnya seharusnya Kemenkeu tetap bisa menjalankan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas layanan.

“Transformasi ini tidak lepas dari pemanfaatan teknologi. Kita harus terus beradaptasi dengan sistem yang semakin canggih agar pekerjaan tetap berjalan optimal dengan jumlah sumber daya yang lebih efisien,” tuturnya.

Suahasil juga menekankan efisiensi ini bukan berarti mengurangi layanan yang berdampak luas bagi masyarakat.

“Kalau ada kegiatan yang memang penting, seperti patroli di laut, ya harus tetap berjalan. Tapi kalau bisa dilakukan dengan lebih efisien, kita cari caranya. Rapat bisa dilakukan secara daring, perjalanan dinas bisa dikurangi, dan berbagai pengeluaran yang tidak terlalu esensial bisa disesuaikan,” jelas Wamenkeu Suahasil.

Siaga Bencana-Hujan Lebat! Kepala BMKG Ungkap Tanda-Tanda Awal Petaka

Warga menilik salah satu rumah terdampak banjir bandang di Kecamatan Wera, Kabupaten BIma, Nusa Tenggara Barat pada Senin (3/2). (Dok. BPBD Kabupaten Bima)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan agar waspada ancaman cuaca ekstrem hingga tanggal 6 Februari 2025.

Disebutkan, BMKG mengidentifikasi berbagai fenomena atmosfer yang memengaruhi cuaca di Indonesia.

Untuk itu, BMKG mengimbau tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. BMKG pun berjanji akan memperbaru informasi sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Menghadapi potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

– Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir
– Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan
– Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja
– Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti

Waspadai Bencana, Ini Tanda-Tanda Awalnya

Plt Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memperingatkan masyarakat agar waspada dan langsung bertindak jika muncul tanda-tanda awal bencana saat cuaca ekstrem melanda. Hal itu disampaikannya saat konferensi pers “Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Indonesia”, Sabtu (1/2/2025).

Menurutnya, dalam sepekan terakhir tercatat curah hujan sangat lebat hingga ekstrem terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Di antaranya, 229 mm/hari di Kalimantan Timur, 192 mm/hari di Sulawesi Tengah (26/1/25), 154 mm/hari di Kepri (27/1/25), dan 264 mm/hari di sekitar wilayah Jabodetabek (28/1/25).

“Masyarakat yang berada di daerah rawan bencana diimbau untuk lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem. Tetaplah mengikuti informasi terbaru dari BMKG guna memperkuat langkah antisipasi dan meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi,” kata Dwikorita, dikutip dari situs resmi BMKG, Senin (3/2/2025).

“Dan, mewaspadai apabila terjadi tanda-tanda lereng akan longsor, segera menghindar dari lereng dan melapor ke aparat yang berwenang untuk segera dilakukan pengamanan lokasi. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan terus memantau perkembangan informasi cuaca terbaru sebagai langkah antisipasi terhadap potensi dampak yang mungkin terjadi,” tambahnya.

Dia juga meminta pemerintah daerah, pihak terkait, dan masyarakat untuk siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

“Adapun tindakan yang perlu dilakukan untuk antisipasi longsor ialah menghindari berada di kawasan rawan tanah longsor mulai saat hujan, tidak mengganggu/ melakukan penggalian pada lereng-lereng di kawasan rawan tanah longsor,” katanya.

“Karena usaha mitigasi bencana hidrometeorologi yang sesungguhnya adalah mengenali perkembangan cuaca dan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita,” tegas Dwikorita.

Sebelumnya, dalam Rapat Koordinasi Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Kantor Gubernur Prov. Jawa Tengah pada Senin, (27/01/2025), Dwikorita juga mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap tanda-tanda awal bencana.

“Jika melihat gejala seperti tanah retak, rembesan air, atau pohon yang tiba-tiba miring, segera laporkan ke aparat berwenang untuk langkah evakuasi,” ungkapnya.

Peringatan Dini Cuaca Berlaku 3-6 Februari 2025

Pada akhir Januari hingga awal Februari, angin Monsun Asia menjadi faktor utama yang meningkatkan curah hujan. Hujan juga dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di fase 4 (Samudra Hindia Barat), La Nina yang lemah, serta aktivitas gelombang atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan konvektif.

MJO diperkirakan berdampak pada wilayah utara Indonesia, seperti Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.

Sementara itu, gelombang Rossby Ekuator terdeteksi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang turut meningkatkan curah hujan.

Gelombang Kelvin juga diperkirakan terjadi di beberapa wilayah, termasuk Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi, yang berkontribusi dalam pembentukan awan hujan menjelang awal Februari.

Dalam beberapa hari terakhir, seruakan udara dingin yang signifikan diperkirakan akan berpotensi mencapai wilayah barat Indonesia. Fenomena ini merupakan aliran udara dingin dari Siberia menuju ekuator dan berpotensi memicu cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan angin kencang di berbagai daerah.

Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa, utara Kalimantan, dan Laut Australia, menciptakan daerah konvergensi di Lampung hingga barat Jawa, Maluku, Maluku hingga Papua selatan, serta Kalimantan Utara. Pola belokan angin yang terjadi dari Sumatra Selatan hingga Papua juga meningkatkan kemungkinan terbentuknya awan hujan.

“Kombinasi seruakan udara dingin, sirkulasi siklonik, konvergensi, dan belokan angin ini mendukung peningkatan curah hujan di berbagai wilayah, seperti Aceh, Sumatra Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” tulis BMKG dalam keterangan di situs resmi, dikutip Senin (3/2/2025).

“Dengan fenomena ini, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di berbagai daerah di Indonesia,” lanjut BMKG.

BMKG memprediksi, selama Periode 3-6 Februari 2025 di Indonesia umumnya hujan ringan.

Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di:

Hujan Sedang – Lebat

Aceh, Sumatra Barat, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Hujan Lebat – Sangat Lebat

Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan.

Hujan Sangat Lebat – Ekstrem

Maluku.

Potensi Angin Kencang

Riau, Kep.Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

Sering Bilang ‘Oke’? Ini Ternyata Arti dan Kepanjangannya

Peserta yang duduk di dalam bus mengacungkan jempol saat bersiap meninggalkan lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 8 Agustus 2023. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Kata Oke merupakan kata yang lazim digunakan oleh masyarakat. Sering kali, kata ini digunakan sebagai kata kerja, sifat atau benda sekaligus.

Lalu, kata “Oke” biasanya juga dipakai sebagai cara menunjukkan persetujuan, penerimaan, kebenaran atau bentuk ungkapan tidak ada sesuatu yang salah. Namun, belum banyak orang tahu ternyata kata tersebut sebenarnya singkatan dan punya sejarah panjang.

Mulanya, berseliweran berbagai pendapat berbeda soal kemunculan kata “Ok”. Ada yang menyebut kata tersebut berasal dari bahasa suku Indian, yakni “Okeh”. Ada pula orang berargumen kalau kata tersebut singkatan dari salah satu merek biskuit di AS, yaitu “Orrin Kendall”.

Meski begitu, pada dekade 1960-an, ahli bahasa Allen Walker Read menelusuri asal-usul kata “Ok”. Dalam studi berjudul “The First Stage in the History of “O.K”” (1963), Read menelusuri kata tersebut ternyata berawal dari tahun 1839.

Pada 23 Maret 1839, surat kabar di AS, Boston Post, menjadi yang pertama mempopulerkan kata “Ok” di dunia. Redaktur bernama Charles Gordon Greene menulis kata “Ok” di judul berita guna mengikuti trend singkat-menyingkat kata yang gandrung di kalangan penutur bahasa Inggris di AS tahun 1830-an. Kala itu, sudah ada singkatan seperti “RTBS” (Remains to be Seen), OMG (Oh My God), dan sebagainya.

Nah, Charles mempopulerkan kata baru, yakni “Ok”. Ini merupakan singkatan dari “oll korrect”, ubahan dari “all correct”. Sesuai makna dan artinya, kata tersebut berupaya mengonfirmasi kebenaran atas apapun yang terjadi. Sifat bahasa yang dinamis kemudian membuat “Ok” menjadi kata serbaguna dalam bahasa Inggris.

Apapun pertanyaan, konfirmasi, permintaan, pasti dijawab “Ok”. Belakangan, kata ini juga meresap ke berbagai bahasa lain di dunia. Allen Walker Read menyebut alasannya karena “Ok” mudah diucapkan dan sangat singkat. Bahkan, “Ok” seakan-akan jadi simbol dalam bertutur kata. Meskipun pada sisi lain penyingkatan kata tak bisa menunjukkan emosi penutur. Bisa saja “Ok” menunjukkan konfirmasi positif dan negatif.

Popularitas kata “Ok” juga terjadi di bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengubah “Ok” menjadi “Oke”. Lalu mengartikannya sebagai “kata untuk menyatakan setuju”. Sama seperti di luar negeri, kata ini juga dipakai untuk konfirmasi persetujuan, penerimaan, kebenaran atau bentuk ungkapan tidak ada sesuatu yang salah dalam laku komunikasi orang Indonesia.

Bulan Ini Terakhir Isi Token Listrik Diskon 50%, Cek Batas Maksimalnya

Ilustrasi pelanggan rumah tangga sedang melakukan pengisian token listrik di rumahnya. (Dok PT PLN Persero)

PT PLN (Persero) mengungkapkan diskon tarif listrik sebesar 50% masih berlaku hingga saat ini. Adapun, program tersebut sudah berjalan mulai 1 Januari 2025 hingga Februari 2025.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo sempat menjelaskan bahwa potongan tarif listrik 50% dapat dinikmati secara otomatis dan tanpa mekanisme yang berbelit bagi mereka yang tergolong daya tersebut.

“Kami menginformasikan bahwa paket stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik 50% bagi pelanggan PLN daya 2.200 VA ke bawah sudah bisa dinikmati mulai 1 Januari 2025,” ujar Darmawan beberapa waktu yang lalu.

Sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), pemberian diskon 50% diberikan kepada pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang berlaku selama dua bulan yaitu Januari dan Februari 2025.

Pada pelaksanaannya, untuk pelanggan pascabayar potongan tarif 50% berlaku otomatis ketika pelanggan melakukan pembayaran tagihan listrik untuk pemakaian periode Januari dan periode Februari 2025. Sementara bagi pelanggan prabayar cukup membeli setengah (50%) dari biasanya untuk mendapatkan energi (kWh) yang sama di manapun.

“Untuk pelanggan pascabayar, nominal tagihan bulanan akan secara otomatis dikurangi 50% pada saat bayar listrik. Sedangkan untuk pelanggan prabayar, potongan 50% akan langsung didapatkan saat pelanggan membeli token listrik, baik itu di PLN Mobile, di ritel-ritel, di agen, dan di manapun,” ujar Darmawan.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia pada pusat pelayanan pelanggan melalui PLN Mobile, disebutkan bahwa diskon tarif listrik 50% untuk pembelian token pada golongan pelanggan 450 VA sampai dengan 2.200 VA berlaku batas maksimal setara dengan pemakaian listrik selama 720 jam nyala per bulan.

Berikut ketentuan batas maksimal pembelian token listrik dengan diskon 50% berdasarkan daya listrik pelanggan, dan perkiraan biaya maksimal per bulannya:

1. Daya 450 VA

Maksimal pembelian token setara 324 kWh (setara 720 jam nyala) per bulan.

Dalam kondisi normal, biaya maksimal pengeluaran tarif listrik per bulannya diperkirakan bisa mencapai Rp 134.460. Hitungan ini berasal dari tarif listrik daya 450 VA sebesar Rp 415 per kWh, dikalikan dengan maksimal penggunaan listrik dalam kWh atau dalam hal ini 324 kWh.

Dengan adanya diskon 50%, maka maksimal biaya yang dikeluarkan pelanggan 450 VA pada Januari-Februari 2025 diperkirakan sebesar Rp 67.230 per bulan.

2. Daya 900 VA

Maksimal pembelian token setara 648 kWh (setara 720 jam nyala) per bulan.

Dalam kondisi normal, biaya maksimal pengeluaran tarif listrik per bulannya diperkirakan bisa mencapai Rp 876.096. Hitungan ini berasal dari tarif listrik daya 900 VA non subsidi sebesar Rp 1.352 per kWh, dikalikan dengan maksimal penggunaan listrik dalam kWh atau dalam hal ini 648 kWh.

Dengan adanya diskon 50%, maka maksimal biaya yang dikeluarkan pelanggan 900 VA pada Januari-Februari 2025 diperkirakan sebesar Rp 438.048 per bulan.

3. Daya 1300 VA

Maksimal pembelian token setara 936 kWh (setara 720 jam nyala) per bulan.

Dalam kondisi normal, biaya maksimal pengeluaran tarif listrik per bulannya diperkirakan bisa mencapai Rp 1,35 juta. Hitungan ini berasal dari tarif listrik daya 1.300 VA sebesar Rp 1.444,70 per kWh, dikalikan dengan maksimal penggunaan listrik dalam kWh atau dalam hal ini 936 kWh.

Dengan adanya diskon 50%, maka maksimal biaya yang dikeluarkan pelanggan 1.300 VA pada Januari-Februari 2025 diperkirakan sebesar Rp 676.000 per bulan.

4. Daya 2200 VA

Maksimal pembelian token setara 1.584 kWh (setara 720 jam nyala) per bulan.

Dalam kondisi normal, biaya maksimal pengeluaran tarif listrik per bulannya diperkirakan bisa mencapai Rp 2,28 juta. Hitungan ini berasal dari tarif listrik daya 2.200 VA sebesar Rp 1.444,70 per kWh, dikalikan dengan maksimal penggunaan listrik dalam kWh atau dalam hal ini 1.584 kWh.

Dengan adanya diskon 50%, maka maksimal biaya yang dikeluarkan pelanggan 2.200 VA pada Januari-Februari 2025 diperkirakan sebesar Rp 1,14 juta per bulan.

Trump Jadi Faktor Penentu Derasnya Investasi Masuk ke RI

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Imam Soejoedi memberikan paparan dalam ESG Sustainbility Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Imam Soejoedi menjelaskan tren investasi global akan menjadi salah satu tantangan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Ia menjelaskan, Presiden Donald Trump dalam periode kedua kepemimpinannya memiliki kebijakan-kebijakan yang akan mempengaruhi kegiatan investasi di seluruh dunia..

“Ten investasi ke depan akan menjadi tantangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dari 5%, menjadi 6%, 7%, semoga mencapai 8%. Situasi ekonomi global menjadi tantangan sendiri,” ujar Imam di CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).

Kendati demikian, ia menjelaskan Indonesia dapat menjadi jembatan investasi antar negara. Pasalnya, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara besar. Seperti Amerika Serikat dan China.

“Indonesia bisa menjadi jembatan investasi dari negara-negara lain khususnya China untuk investasi di Indonesia dan mengirimkan produknya ke Amerika Serikat dan Eropa,” ujar Imam.

AS merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia di berbagai sektor. Washington merupakan tujuan ekspor Indonesia terbesar ke-2 setelah China dan sumber impor Indonesia ke-6 dunia. Produk ekspor unggulan Indonesia ke AS antara lain minyak sawit, alas kaki, ban, hingga boga bahari atau seafood.

Sebagai informasi, menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag), total perdagangan Indonesia dan AS pada periode Januari hingga Juli 2023 tercatat sebesar US$20,15 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS sebesar US$ 13,44 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar US$6,71 miliar.

Sri Mulyani Buka-bukaan! Pengusaha Ini Bakal Untung Besar Karena MBG

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan pidato utama dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sudah memulai program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada awal Januari 2025. Meski terus disempurnakan, program prioritas ini dinilai akan memberikan dorongan besar terhadap perekonomian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, sektor usaha yang akan menerima keuntungan dari MBG adalah makanan dan minuman. Pelaku pada sektor juga banyak yang merupakan kelas UMKM.

“Industri makan dan minum yang sekarang ini akan menjadi salah satu yang mendapatkan berpotensi, mendapatkan manfaat cukup besar dari program pemerintah yaitu pemberian makanan bergizi gratis,” ungkap Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kamis (30/1/2025)

Pemerintah resmi menaikkan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) pada 2025, dari yang sebelumnya ditetapkan senilai Rp 71 triliun, menjadi Rp 171 triliun.

Ia mengatakan, penambahan anggaran MBG itu ialah untuk melipatgandakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). SPPG itu merupakan dapur tempat memasak menu makanan yang dibagikan dalam program MBG.

“Ditambah Rp 100 triliun maka jadi Rp 171 triliun, jumlah sentranya akan meningkat, maka saya berharap ini akan menimmbulkan multiplier yang luar biasa bagi UMKM di seluruh Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani pun mengaku telah mendorong berbagai lembaga jasa keuangan untuk menyukseskna program tersebut, termasuk meminta bantuan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

“Dalam rapat KSSK saya jelaskan ke OJK dan BI agar lembaga-lembaga keuangan ikut mensukseskan program ini,” ucapnya.

Menurut Sri Mulyani, BI dan OJK bisa berperan menyukseskan program itu dengan cara memastikan lembaga jasa keuangan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan terhadap program itu.

“Saya tahu makroprudential, microprudential, dan channeling serta fokus dari berbagai program kredit dan pembiayaan apabila sebuah perusahaan dapat purchasing order MBG dia seharusnya bisa dapat kredit modal kerja maupun sisi kemampuan memenuhi kebutuhan itu,” ungkapnya.

Pokoknya Jangan ya, Ladies! 7 Tipe Pria Ini Wajib Dihindari

Ilustrasi Selingkuh. (Pexels)

Berkumpul bersama keluarga tentu menjadi tradisi yang selalu ada saat perayaan hari besar. Termasuk, saat Perayaan Tahun Baru China 2576 Kongzili yang bertepatan jatuh pada hari ini, Rabu (29/1/2025). Di Indonesia, Tahun Baru China dikenal juga sebagai Hari Raya Imlek. Saat merayakan Imlek, reuni keluarga merupakan pemandangan umum.

Dan seperti cerita kebanyakan, saat acara kumpul-kumpul keluarga, selalu ada saja anggota keluarga yang melontarkan pertanyaan – menginterogasi kehidupan pribadi anggota keluarga lain.

Bagi yang masih jomblo alias single, hampir pasti pertanyaan yang muncul adalah, “kapan menikah?” atau “kenapa belum menikah?”

Hal ini telah menjadi pembahasan masyarakat luas, bahkan sudah menjadi topik yang justru dijadikan bahan lelucon oleh sebagian orang. Meski bagi sebagian lain ini bisa menjadi beban dan memicu suasana tak nyaman.

Meski begitu, bukan berarti harus jatuh dalam hubungan toxic ya, ladies.

Sebab, mencari pasangan hidup memang bukan hal mudah. Sehingga, tak perlu membiarkan diri memiliki hubungan dengan pria-pria yang tak memberi rasa nyaman, aman, apalagi tak mendukungmu.

Berikut tipe-tipe pria yang sebaiknya dihindari jika ingin memiliki hubungan yang sehat dan bahagia:

1. si pembohong
2. si suka mengatur
3. si tidak dewasa
4. si kasar
5. si pemberi harapan palsu
6. si suka pamer
7. si tak bisa setia.

Jangan sampai lengah.

Bisa saja terlihat sempurna di luar, namun ternyata si pria memiliki satu atau bahkan beberapa tipe tersebut.

Waspadai sinyal bahaya ya, ladies.

Kenapa Orang China Tersebar & ‘Menguasai’ Dunia? Ini Jawabannya

Orang-orang mengunjungi pasar bunga Festival Musim Semi tradisional yang dibuka kembali setelah ditutup karena penyebaran virus corona Covid-19 di Guangzhou, di provinsi Guangdong selatan China pada 20 Januari 2023, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Kelinci yang jatuh pada Januari 22. (STR/AFP via Getty Images)

Dari hampir 8 miliar penduduk bumi, warga keturunan Tionghoa mencakup 18% populasi atau sekitar 1,4 miliar jiwa. Ini belum mencakup kaum peranakan Tionghoa yang tersebar dan sudah berasimilasi dengan kebudayaan lokal di seluruh dunia. Tentu, jika ditotal sudah pasti akan melebihi 1,4 miliar jiwa.

Lantas, kenapa hal ini bisa terjadi?

Dalam sejarah modern, bukti awal eksistensi penyebaran orang China adalah keberadaan Jalur Sutra.

Jalur Sutra pertama kali berdiri pada 130 SM yang menghubungkan Asia Timur dengan Mediterania. Lewat jalur ini, pedagang-pedagang China menjual komoditasnya ke Timur Tengah dan Eropa.

Salah satu bukti kesohoran pedagang China adalah adanya ungkapan terkenal dari jazirah Arab yang berbunyi “Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China”. Konon, ungkapan tersebut adalah hadist atau perkataan Nabi Muhammad SAW yang dikisahkan kembali oleh para sahabatnya. Jika benar Nabi Muhammad SAW yang hidup tahun 534-632 Masehi berkata demikian, tentu saja China sudah punya reputasi baik di mata orang Arab.

Menurut Yang Fuchang dalam “China-Arab Relations in the 60 Years’ Evolution” (Journal of Middle Eastern and Islamic Studies, 2018), hadirnya ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa China telah dianggap memiliki kejayaan besar di jazirah Arab pada saat itu.

Selain itu, selama membentang 4.000 km, Jalur Sutra juga tidak hanya untuk berdagang, tetapi juga sebagai tempat bermukim. Karena berfungsi sebagai tempat bermukim, terjadi interaksi dengan penduduk lokal yang melahirkan generasi baru yang keturunan China.

Hal ini juga terjadi di daerah lain, seperti rute perdagangan China ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Interaksi ini kelak melahirkan kawasan-kawasan pecinan di seluruh dunia yang membuat mereka ada dimana-mana.

Secara garis besar, penyebaran penduduk China terbagi menjadi dua babak.

Pertama, pada abad ke-16. Penyebabnya karena mereka dibutuhkan oleh dunia seiring masifnya kolonialisme oleh negara-negara Eropa. Orang China dibutuhkan tenaga dan pikirannya untuk menjadi pekerja atau pedagang di negeri orang.

Salah satu yang membutuhkan adalah Gubernur Jenderal VOC, J.P Coen. Saat mendirikan Batavia, Coen ingin orang China menjadi pengisi wilayah. Coen menganggap orang China punya etos kerja yang baik dibanding pribumi. Atas dasar inilah, terjadi migrasi besar orang China ke Batavia.

Kedua, migrasi pada pertengahan abad ke-19. Pada babak kedua, alasan orang China bermigrasi dipicu oleh tingginya permintaan pekerja China oleh negara-negara Barat yang mulai menghapuskan penggunaan budak kulit hitam.

Selain itu pula, di babak kedua ini, migrasi juga didasari oleh dinamika politik internal, seperti perang, dan bencana alam. Kedua hal ini membuat orang-orang China terpaksa bermigrasi dan memulai hidup baru di negeri orang. Terkait ini ada banyak orang-orang keturunan China di Indonesia yang leluhurnya tiba di Tanah Air akibat terusir imbas perang dan bencana alam. 

Menkop Bentuk Pos Pengaduan, Warga Bisa Lapor Masalah Koperasi ke Sini

Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi saat ditemui usai Pembukaan Rapat Tahunan Koperasi Unit Desa (KUD) di Jakarta, Rabu (18/12/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi membentuk Pos Pengaduan agar masyarakat bisa melaporkan segala permasalahan terkait koperasi di seluruh Indonesia.

“Pos pengaduan dapat disampaikan selain datang langsung secara offline, juga secara online melalui berbagai saluran seperti call center, email, telepon, WhatsApp, dan situs web,” ucap Menkop Budi Arie dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (28/1).

Pos Pengaduan tersebut merupakan bagian dari perpanjangan tangan dari pengembangan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

“Dan itu akan terintegrasi dengan Satgas yang baru dibentuk dalam hal mediasi, audiensi, serta upaya pengawasan preventif terhadap permasalahan koperasi yang akan timbul ke depannya. Baik binaan pusat maupun permasalahan koperasi lainnya yang ada di daerah-daerah,” kata Menkop Budi Arie.

Bahkan, lanjut Menkop, beberapa fasilitas juga telah tersedia sebagai sarana pendukung, sehingga masyarakat bisa lebih nyaman dalam menyampaikan keluhannya.

Menkop Budi Arie menjelaskan, Pos Pengaduan ini adalah salah satu bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menciptakan interaksi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat.

Menkop menekankan bahwa untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, seluruh pengaduan yang diterima akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Hal ini diharapkan dapat membantu menciptakan suasana yang lebih baik dan nyaman bagi masyarakat dalam berinteraksi dengan pemerintah,” kata Menkop Budi Arie.

Menkop pun mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu dalam menyampaikan pengaduan, saran, atau masukan yang konstruktif untuk perbaikan layanan.

“Melalui Pos Pengaduan ini, kami berharap dapat mendekatkan layanan publik kepada masyarakat dan memastikan bahwa suara masyarakat didengar dan mempermudah proses penyelesain setiap permasalah yang dihadapi oleh warga,” ujar Menkop Budi Arie.

Pos Pengaduan Koperasi

Alamat:
Kementerian Koperasi Republik Indonesia, Jl. H. R. Rasuna Said, Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940

Cal Center: 1500 587
Email: [email protected]
Whatsapp: +62 8111 451 587
Website: https://kop.go.id/layanan

ladangtoto

Begini Nasib Harta Karun RI “Daun Pisang” Usai Trump Menang

Ilustrasi daun pisang. (Freepik)

Salah satu komoditas asal Indonesia yang laris manis di Amerika Serikat adalah daun pisang. Meski demikian, kemenangan Donald Trump menimbulkan pertanyaan soal nasib ekspor komoditas pertanian tersebut di tengah agenda kenaikan tarif impor.

Berdasarkan data Badan Pusat statistik (BPS) ekspor daun pisang ke AS mencapai US$93,8 ribu atau Rp1,47 (kurs=Rp15.700/US$) miliar pada 2024.

Daun pisang, produk alami yang sudah lama digunakan dalam budaya Asia Tenggara, ternyata menarik perhatian pasar internasional. Harganya mulai US$3.50 hingga US$5.00 per tangkai atau sekitar Rp78.000 per tangkai.

Lakunya daun pisang menandai minat konsumen terhadap produk ramah lingkungan dan alami. Permintaan ini didorong oleh kebutuhan akan alternatif berkelanjutan, terutama untuk keperluan kuliner dan dekorasi.

Di berbagai negara, daun pisang digunakan sebagai bahan pembungkus makanan tradisional seperti tamales di Meksiko, poisson cru di Polinesia, dan nasi liwet di Indonesia.

Selain itu, daun ini juga semakin populer sebagai elemen dekoratif alami untuk acara-acara yang mengusung tema tropis. Di Amerika Serikat dan Inggris, khususnya, daun pisang digunakan untuk acara pernikahan hingga dekorasi restoran, karena tampilannya yang eksotis dan ramah lingkungan.

emenangan Trump pada pemilu AS diharapkan tidak akan mengganggu ekspor hasil pertanian Indonesia ke AS.

Kebijakan ekonomi Trump sangat fokus pada perbaikan ekonomi domestik AS. Dengan demikian, perbaikan ekonomi warga AS diharapkan membaik yang pada akhirnya diharapkan bisa berimbas pada konsumsi masyarakatnya. Permintaan produk luar negeri pun diharapkan bisa meningkat dengan perbaikan ekonomi AS.

Trump memang dikenal protektif terhadap ekonomi dalam negeri, termasuk dengan mengurangi impor. Namun, sejauh ini belum ada kabar jika Trump berniat menaikkan tarif impor untuk produk Indonesia, terutama pertanian. Apalagi, ekspor pertanian RI ke AS bukanlah ancaman bagi petani AS.

Ekspor Indonesia ke AS melonjak 15,3% di era Trump dari US$ 16,14 miliar pada 2016 menjadi US$ 18,62 miliar pada akhir 2020. Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan empat tahun terakhir era Barack Obama yang hanya naik 8,52%.

Kas138