Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan konsolidasi industri perbankan diperlukan dalam mendorong digitalisasi sistem pembayaran. Termasuk dengan mendorong penguatan Bank Pembangunan Daerah (BPD) guna mendorong digitalisasi pembayaran di daerah.
“Sehingga berbagai digitalisasi ini bisa mendorong pembayaran di daerah, dan sejalan peran dari Bank Pembangunan Daerah sebagai penata usaha rekening kas umum daerah,” kata dia saat di Rapat Koordinasi Nasional P2DD, Kempinski, Senin (23/9/2024).
Perry mengatakan keterlibatan BPD dalam inovasi digital juga perlu terus ditingkatkan, termasuk untuk manajemen risiko dan perlindungan konsumen yang kuat. Penguatan BPD serta industri perbankan secara keseluruhan ini termasuk dalam tiga inisiatif untuk memperkuat ekosistem transaksi digital daerah.
Pertama, ucap Perry, inovasi dan akselerasi digital, yang mencakup berbagai program-program inovasi digitalisasi pembayaran. Baik produk maupun model bisnis oleh penyedia jasa pembayaran. Kemudian, penguatan manajemen risiko dan perlindungan konsumen, serta literasi digital yang dilakukan secara kolaboratif oleh Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD), Tim P2DD (TP2DD), serta industri sistem pembayaran.
“Strategi yang kedua adalah tadi, penguatan infrastruktur yang terkoneksi interoperabilitas dan integrasi,” tandas Perry.
Itu guna mewujudkan infrastruktur sistem pembayaran yang stabil, modern sebagai standar nasional infrastruktur baik di BI maupun juga dengan industri.
Kemudian langkah ketiga adalah, konsolidasi industri perbankan yang telah disebutkan sebelumnya.