Kemkomdigi kembangkan aplikasi hingga literasi untuk disabilitas

Kemkomdigi kembangkan aplikasi hingga literasi untuk disabilitas

Arsip foto- Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam audiensi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Jakarta, Senin (2/12/2024). ANTARA/HO-Kemkomdigi/am.

 Kementerian Komunikasi dan Digital terus melakukan langkah-langkah strategis untuk mendukung penyandang disabilitas, mulai dari mengembangkan aplikasi hingga menghadirkan program literasi digital.

“Kemkomdigi berkomitmen dalam memastikan teknologi, aksesibilitas dan konektivitas internet yang lebih berkualitas dan merata bagi penyandang disabilitas sehingga tidak satupun warga negara Indonesia yang tertinggal,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam pernyataan tertulis kepada ANTARA, Selasa.

Meutya menuturkan, salah satu inisiatif utama adalah mengintegrasikan prinsip inklusivitas dalam kebijakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yaitu dengan terus aktif mengembangkan perangkat dan aplikasi berbasis kecerdasan artifisial (AI).

Perangkat dan aplikasi tersebut dirancang untuk mendukung penyandang disabilitas, seperti pengenalan suara atau teks otomatisasi.

Kemkomdigi juga memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk dapat menjadi bagian dari pegawai instansi pemerintahan.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan platform layanan publik instansi pemerintah berbasis digital yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas dalam bekerja yaitu website komdigi.go.id.

Pada website tersebut terdapat fitur menu aksesibilitas yang dapat disesuaikan untuk sejumlah kondisi disabilitas, seperti gangguan motorik, netra total, dan buta warna.

Meutya mengatakan langkah tersebut sesuai dengan prinsip pembangunan digital dalam Visi Indonesia Digital Tahun 2045 yang telah disusun, dengan mengedepankan inklusifitas ketersediaan akses digital yang merata dan ruang digital yang aman bagi seluruh masyarakat.

“Memberdayakan kemampuan masyarakat termasuk di dalamnya kalangan disabilitas dalam memanfaatkan teknologi digital secara produktif dan menciptakan nilai tambah dari pemanfaatannya, beserta keberlanjutan transformasi digital berlandaskan pada pemenuhan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata dia.

Kemkomdigi telah menyusun kebijakan pengentasan area blank spot. Operator seluler dan pemerintah secara sinergis membangun infrastruktur telekomunikasi, termasuk dengan memanfaatkan spektrum frekuensi radio yang memiliki jangkauan luas guna meningkatkan efisiensi pembangunan.

Kemkomdigi juga memastikan penyandang disabilitas di daerah terpencil memiliki akses ke perangkat teknologi yang dilengkapi fitur aksesibilitas, seperti pembaca layar, serta perangkat yang aman untuk penggunaan sehari-hari.

Dihadirkan pula berbagai program pelatihan dan literasi digital yang ditujukan untuk penyandang disabilitas, di antaranya pelaksanaan kompetisi TIK untuk disabilitas yang meliputi empat kategori lomba, yaitu kreator konten, pemasaran digital, kantor digital, dan hubungan masyarakat digital.

Bagi pemenang kompetisi TIK, Kemkomdigi memberikan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke luar negeri dan pertukaran pengetahuan, yang bertujuan untuk mempelajari penerapan akses bagi penyandang disabilitas di negara lain.

Selainnya, ada kelas siniar untuk penyandang disabilitas. Terdapat pula program Indonesia Makin Cakap Digital yang bertujuan untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia, termasuk kelompok disabilitas, hingga tahun 2024.

Kementerian juga menyediakan rumah digital bagi disabilitas untuk melatih penyandang disabilitas menggunakan gawai, memahami aplikasi, dan memanfaatkannya secara maksimal, serta pengembangan aplikasi ramah disabilitas.

Meutya menambahkan bahwa saat ini Kementerian Komdigi sedang dalam tahap perumusan kebijakan mengenai standar website pemerintahan yang akan diterapkan oleh seluruh instansi/kementerian/lembaga, yang di dalamnya akan meregulasi mengenai standar fitur website yang ramah disabilitas.

Kemkomdigi melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) telah menjalin kerja sama dengan Komisi Nasional Disabilitas untuk melaksanakan program pelatihan bagi penyandang disabilitas.

“Tahun 2024 ini BPSDM telah melaksanakan pelatihan khusus bagi penyandang disabilitas sebanyak 1000 orang yang dilaksanakan di seluruh UPT,” kata Menkomdigi Meutya Hafid. https://calling88.store

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*