Komdigi RI saat menggandeng Indosat Ooredoo Hutchison melakukan penguatan terhadap generasi terkoneksi (Gensi) di Sorong Papua Barat Daya, Selasa (3/12/2024). ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI menggandeng Indosat Ooredoo Hutchison untuk penguatan terhadap generasi terkoneksi (Gensi) di Sorong Provinsi Papua Barat Daya, sebagai upaya membekali generasi muda dengan keterampilan digital di wilayah itu.
Kepala Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Komdigi RI Hamdani Pratama di Sorong Selasa menjelaskan, program ini adalah bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam meningkatkan literasi digital di seluruh Indonesia.
Menurut dia, melalui pemberdayaan komunitas lokal akan membuka akses digital bagi talenta muda, perempuan, dan UMKM di wilayah tersebut.
“Bersama dengan Indosat, kami optimistis bahwa inisiatif seperti ini akan menciptakan dampak berkelanjutan bagi pembangunan Indonesia di era transformasi digital,” jelas Hamdani Pratama pada kegiatan Gensi di Kampus Universitas Muhammadiyah Sorong.
EVP Head of Circle Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua (Kalisumapa) Indosat Ooredoo Hutchison Swandi Tjia mengatakan, Indosat percaya bahwa transformasi digital yang inklusif tidak hanya membutuhkan teknologi yang handal, tetapi juga keterlibatan aktif generasi muda dan perempuan sebagai motor penggerak perubahan.
“Dengan memperluas literasi digital ke seluruh lapisan masyarakat, kami berharap dapat membantu mengurangi kesenjangan digital, membuka peluang ekonomi baru, dan mendukung pertumbuhan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital global,” katanya.
Program GenSi di Sorong mengusung tema “Saatnya GenSi Beraksi” dengan melibatkan 600 talenta digital dari wilayah Sorong dan sekitarnya.
Selain berfokus pada AI Sovereignty, program ini juga memperkenalkan model pelatihan literasi digital kepada anggota International Telecommunication Union (ITU).
Bekerja sama dengan Digital Transformation Center (DTC), program ini menghadirkan para ahli dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, industri, dan inovator, serta melibatkan mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dasar dan keterampilan praktis dalam keamanan siber, dengan perhatian khusus pada generasi muda dan perempuan.
Menurut dia, dengan menjangkau literasi digital di daerah terluar Indonesia, Indosat berkomitmen mengurangi kesenjangan digital dan mendorong kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.
“Di mana, talenta digital menjadi pilar masa depan Indonesia, dengan 25,87% dari populasi atau sekitar 69,74 juta orang pada 2023,” ujanya https://yertakanhold.org