Intel tidak bisa memenuhi proyeksi pendapatannya. CEO pat Gelsinger mengatakan masalahnya terkait chip akselerator Gaudi.
Sebelumnya, Intel memperkirakan penjualan chip Gaudi lebih dari US$500 juta. Proyeksi ini karena memperkirakan kinerja aplikasi Artificial Intelligence (AI) yang didukung chip itu menjadi lebih cepat.
Gelsinger mengaitkan penerima lebih lambat dengan software terkait Gaudi. Selain itu juga alasannya soal transisi chip dari generasi kedua menuju ketiga.
Sebelumnya, dia mengatakan proyeksi tersebut tidak cukup tinggi. Bahkan seharusnya memproyeksikan US$1 miliar, karena lawannya Nvidia sudah jauh di atas.
“Dilihat dari sudut pandang jangka panjang, kami tetap bersemangat dengan pasar yang ada,” jelasnya, dikutip dari Reuters, Senin (4/11/2024).
Dalam pernyataan sebelumnya, Intel menjelaskan komentar Gelsinger menggambarkan kesepakatan secara akurat. Perusahaan memastikan akan memenuhi semua tujuan ambisius yang dibuat.
“Kami tidak meminta maaf karena menetapkan target ambisus untuk tim kami dan akan berusaha melampaui tujuan yang ditetapkan,” jelasnya.
Intel diketahui cukup terlambat masuk ke dunia AI. Perusahaan kehilangan momen tersebut, dan sekarang tengah berjuang untuk bisa bangkit kembali.
Sementara itu Reuters yang mengutip dua sumber menjelaskan soal Intel belum mengamankan pasokan dari raksasa chip kontrak TSMC.