Astra kembali mendukung Paviliun Indonesia yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam penyelenggaraan Konferensi Para Pihak atau Conference of The Parties 29 (COP29) di Baku Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan.
Paviliun Indonesia pada COP29 ini mengangkat tema Indonesia’s Sustainability Stronger Together yang dikemas dalam empat sub-tema, yaitu Enhanced Ambition on Renewable Energy, Greater Actions on Indonesia’s Agriculture, Forestry and Other Land Uses (AFOLU) Sector, Robust and Inclusive Multi-stakeholders Climate Actions, dan Unlocking Innovative Climate Financing and Partnerships.
COP29 yang diselenggarakan oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) merupakan serangkaian pertemuan multilateral antar negara dengan sektor industri untuk menilai upaya global dalam memajukan Kesepakatan dan Konvensi Paris, serta membatasi pemanasan global hingga 1,5°C sesuai dengan informasi sains terbaru. Di COP, para pemimpin dunia berkumpul untuk mengukur kemajuan dan merundingkan cara terbaik dalam menangani perubahan iklim.
“Astra memulai langkah dalam perjalanan transisi untuk mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam strategi perusahaan secara komprehensif pada 2021. Hal tersebut dilanjutkan dengan meluncurkan Astra 2030 Sustainability Aspirations yang menjadi komitmen jangka menengah Astra melalui 10 aspirasi sustainability yang ingin dicapai pada tahun 2030 dan seterusnya,” ujar Direktur Astra Gita Tiffani Boer dikutip Selasa (12/11/2024).
Pada 2023, pencapaian Astra 2030 Sustainability Aspirations di antaranya menurunkan emisi gas rumah kaca scope 1 dan 2 Grup Astra dari baseline 2019 sebesar 13,96%, meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 44,63%, melakukan daur ulang dan recovery limbah padat hingga 98,67%, dan menjangkau penerima manfaat melalui program pengembangan masyarakat dengan 2,27 juta penerima manfaat.
Sedangkan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di Grup Astra, berbagai inisiatif dilakukan dengan mengimplementasi upaya dekarbonisasi. Inisiatif ini menghasilkan penghematan energi sebesar 668.000 MWh, pemakaian energi terbarukan sebesar 11,3 juta MWh dari PV Surya, biomassa, renewable energy certificate (REC), dan melakukan carbon removal melalui fasilitas methane capture di sektor agribisnis serta pembelian kredit karbon dari Bursa Karbon Indonesia di unit bisnis lain.
Gita menjelaskan fokus pada upaya daur ulang dan recovery limbah padat dilakukan dengan menerapkan pendekatan ekonomi sirkular di Grup Astra, seperti refurbish, remanufacturing, dan recycle.
Kemudian dalam memberdayakan masyarakat sekaligus memberikan kontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, dilakukan carbon offset melalui socio-agroforestry. Hingga 2024, kontribusi ini memberikan dampak kepada 10.000 petani, dan menanam sebanyak lebih dari 1 juta pohon di atas lahan seluas 2,491 hektare.
“Semangat Astra dalam mewujudkan kontribusi positif untuk hari ini dan masa depan Indonesia sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia,” pungkas dia.