PT SMF salurkan Rp1,75 triliun untuk KPR FLPP pada semester I 2025

PT SMF salurkan Rp1,75 triliun untuk KPR FLPP pada semester I 2025

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF), salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, menyalurkan Rp1,75 triliun untuk mendukung program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sepanjang semester I 2025.

“Realisasi FLPP tahun 2025, kami sudah menyalurkan Rp1,75 triliun untuk kurang lebih 42.500 unit rumah,” ujar Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo di Jakarta, Rabu.

Ia menyatakan bahwa tahun ini target penyaluran FLPP ditingkatkan dari semula 220 ribu unit rumah menjadi 350 ribu unit rumah.

Dengan adanya target penyaluran yang lebih tinggi tersebut, pihaknya pun berharap adanya penyesuaian Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan diterima karena sepanjang paruh pertama tahun ini penyaluran pembiayaan FLPP masih menggunakan dana internal perseroan.

“Untuk itu, kami tahun ini mengharapkan PMN itu bisa di-adjust (disesuaikan) dan bisa kami terima pada tahun ini juga,” kata Ananta.

Ia menuturkan sejak 2017 hingga 2024, SMF telah menerima PMN yang dimanfaatkan khusus untuk pembiayaan KPR FLPP sebesar Rp11,22 triliun.

Dana tersebut dikelola melalui skema blended finance (pembiayaan campuran) dengan dana internal perseroan, sehingga dana yang disalurkan ke bank penyalur KPR FLPP mencapai Rp28,09 triliun untuk memfasilitasi pembangunan 752.526 unit rumah.

Sementara terkait kinerja keuangan, Ananta menyampaikan total aset perseroan hingga Juni 2025 telah mencapai Rp56,07 triliun, mendekati target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang sebesar Rp59,03 triliun.

Ia juga mengatakan ekuitas perusahaan mencapai Rp20,75 triliun, pendapatan mencapai Rp1,6 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp292 miliar dari target Rp512 miliar.

Ia menuturkan rasio keuangan perseroan turut menunjukkan kinerja yang solid, dengan profit margin sebesar 18,15 persen dan rasio utang terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) 2,16 kali.

Selain itu, pembiayaan macet (Non-Performing Loan/NPL) bruto hanya tercatat sebesar 0,0033 persen dan multiplier effect (efek berganda) dari pembiayaan SMF tercatat sebesar 8,66 kali.

Kontribusi kami terhadap penerimaan negara dari tahun 2021 sampai Juni 2025, kami sudah melakukan kumulatif pembayaran pajak kurang lebih Rp1,62 triliun, sedangkan pembayaran dividen kurang lebih Rp914,72 miliar. Jadi, total akumulasi pajak dan dividen kontribusi kami kurang lebih Rp2,54 triliun,” imbuh Ananta Wiyogo.