
Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat (Sudin LH Jakbar) menutup sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) liar, selain untuk menghindari penumpukan sampah juga dalam rangka penilaian Adipura 2025.
“Selain untuk hindari penumpukan sampah, itu juga bagian dari penilaian Adipura 2025,” ucap Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan beberapa di antaranya seperti TPS liar di dekat sekolah IPEKA Kembangan, areal lahan samping Kampus Mercu Buana, dan Jalan Budi Raya, tepatnya sisi Barat Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pajak Kemanggisan.
Hariadi menyebut, ada indikator penilaian baru dalam lomba Adipura 2025, yakni tidak ada TPS liar dan tempat pengelolaan akhir (TPA) di lahan terbuka (open dumping).
“Prasyarat Adipura tidak ada TPS liar. Artinya, tidak ada lokasi sampah yang dibakar tanpa dikelola. Kedua adalah TPA tidak ‘open dumping’, tapi ada ‘sanitary’ (penimbunan serta penguburan sampah di dalam tanah) atau ‘controlled landfill’ (perataan serta pemadatan tanah penimbun sampah),” ujar Hariadi.
Penutupan TPS liar, kata dia, dilakukan lantaran pemilik lahan tidak mengelola lahan dengan baik sehingga dimanfaatkan oleh oknum penghuni serta pembakar sampah ilegal.
“Tapi ada juga TPS yang dikelola masyarakat. Kita akan pasang spanduk sampah yang dikelola. Intinya, semua TPS yang terjadi penumpukan sampah kita bersihkan. Tapi, bila ada penumpukan, itu hasil dari pemilahan sampah,” kata dia.
Lebih lanjut, Hariadi menambahkan, setelah prasyarat Adipura itu terpenuhi, persiapan dilanjutkan ke titik lain sesuai dengan titik-titik penilaian Adipura, seperti terminal, stasiun, sekolah, pasar, perkantoran dan sebagainya.
“Mereka (tim Kementerian Lingkungan Hidup) sudah mulai verifikasi lapangan di TPA Bantargebang Bekasi. Porsi penilaian ada tiga aspek utama, 50 persen penilaian sistem pengelolaan sampah dan kebersihan, 20 persen aspek anggaran dan kebijakan pengelolaan sampah dan 30 persen untuk sumber daya manusia dan fasilitas pengelolaan sampah,” katanya.