Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Imam Soejoedi menjelaskan tren investasi global akan menjadi salah satu tantangan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia menjelaskan, Presiden Donald Trump dalam periode kedua kepemimpinannya memiliki kebijakan-kebijakan yang akan mempengaruhi kegiatan investasi di seluruh dunia..
“Ten investasi ke depan akan menjadi tantangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dari 5%, menjadi 6%, 7%, semoga mencapai 8%. Situasi ekonomi global menjadi tantangan sendiri,” ujar Imam di CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).
Kendati demikian, ia menjelaskan Indonesia dapat menjadi jembatan investasi antar negara. Pasalnya, Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara besar. Seperti Amerika Serikat dan China.
“Indonesia bisa menjadi jembatan investasi dari negara-negara lain khususnya China untuk investasi di Indonesia dan mengirimkan produknya ke Amerika Serikat dan Eropa,” ujar Imam.
AS merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia di berbagai sektor. Washington merupakan tujuan ekspor Indonesia terbesar ke-2 setelah China dan sumber impor Indonesia ke-6 dunia. Produk ekspor unggulan Indonesia ke AS antara lain minyak sawit, alas kaki, ban, hingga boga bahari atau seafood.
Sebagai informasi, menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag), total perdagangan Indonesia dan AS pada periode Januari hingga Juli 2023 tercatat sebesar US$20,15 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke AS sebesar US$ 13,44 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari AS sebesar US$6,71 miliar.