
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat mengatakan salah satu indikator untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan adalah revitalisasi sarana dan prasarana sekolah yang menjadi Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden.
“Revitalisasi sekolah tersebut juga menindaklanjuti pesan Presiden Prabowo, agar tidak ada bangunan sekolah yang rusak sehingga proses pembelajaran menjadi terhambat,” kata Wamendikdasmen Atip dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Jumat.
Selain itu, Atip juga menambahkan pihaknya terus mendorong guru agar lebih dapat membangun kesadaran peserta didik agar menjadi pembelajar yang aktif termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.
“Dorongan tersebut dilakukan lewat konsep pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Jadi guru memahami apa yang diajarkan (what to teach). Tujuan yang hendak dicapai lewat pendekatan ini, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan memperkuat keterampilan berpikir kritis, literasi, dan numerasi siswa agar mereka memiliki daya saing global,” kata Wamendikdasmen Atip.
Pada kesempatan itu, ia juga mengimbau seluruh satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan revitalisasi sekolah sehingga dapat berjalan dengan akuntabel.
Apabila ditemukan praktik kecurangan atau pungutan, Atip meminta agar segera menghubungi Posko Pengaduan Inspektorat Jenderal Kemendikdasmen di alamat berikut https://posko-pengaduan.itjen.kemendikdasmen.go.id/ atau Unit Layanan Terpadu Kemendikdasmen: https://ult.kemendikdasmen.go.id/ dengan nomor Whatsapp (+62 812-1804-0427).
Melalui kanal layanan tersebut, pihaknya siap menindaklanjuti laporan dugaan penyimpangan atau masalah terkait pelaksanaan Program Revitalisasi Sekolah kepada pihak yang berwenang.