Bisnis air mineral kemasan moncer di RI meskipun menggerus pengeluaran masyarakat. Sejumlah emiten yang bergerak di bidang tersebut kemudian mendapatkan berkah dari penjualan sampai pergerakan harga saham yang ciamik.
Setidaknya ada tiga emiten di bidang air mineral kemasan yang terbilang cukup sehat secara fundamental dan mencatat kinerja harga saham cukup atraktif, yakni PT Akasha Wira International Tbk (ADES), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Sejak awal tahun, saham CLEO memimpin penguatan dengan meroket lebih dari 60% ke posisi Rp1.160 per lembar, diikuti MYOR dan ADES, masing-masing menguat 9,64% dan 3,10%.
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)
Menguatnya saham CLEO yang paling ciamik diantara yang lain disinyalir berkat kinerja keuangan yang juga melesat pada tahun ini.
Data laporan keuangan perusahaan mencatat, penjualan bersih pada Semester I/2024 mencapai Rp1,29 triliun, meroket 32,88% secara tahunan, dari Rp975,67 miliar pada paruh pertama tahun sebelumnya.
Penjualan yang positif turut mendongkrak bottom line perusahaan yang tumbuh nyaris 75% ke Rp220,23 miliar. Dari laba perusahaan tersebut CLEO mencatatkan keuntungan per lembar saham atau earning per share (EPS) senilai 18 yang setara 72% dari capaian tahun lalu.
Secara historis, CLEO selalu mencatatkan pertumbuhan positif EPS. Pada 2021 tercatat 15 kemudian naik menjadi 16 pada 2022. Lalu pada 2023 naik lagi cukup signifikan menjadi 25, dan pada tahun ini EPS setahun diproyeksikan bisa mencapai 37.
Sebagai catatan, emiten milik Hermanto Tanoko ini memiliki bisnis penjualan air minum dalam kemasan dengan merk CLEO yang terdiri dari botol kecil (pengganti kemasan gelas plastik), botol standar, botol kaca, hingga galon.
Menurut data hingga Juni 2023, pangsa pasar Cleo di bisnis air minum dalam kemasan sebesar 5%, sementara itu pemimpin pasar masih ditempati Aqua mencapai 50%.
PT Akasha Wira International Tbk (ADES)
Berikutnya, ada PT Akasha Wira International Tbk (ADES) yang menjalankan bisnis makanan dan minuman. Khusus di segmen minuman, mereka memproduksi air minum dalam kemasan dengan merk Nestle Pure Life dan Vica.
Mengutip data laporan keuangan sampai Juni 2024, perusahaan mencatat penjualan di segmen makanan dan minuman mencapai Rp504,57 miliar, nilai ini berhasil tumbuh signifikan hingga 32,37% secara tahunan.
Pertumbuhan EPS ADES juga sama menariknya dengan CLEO yang terus tumbuh positif. Paa 2021 EPS tercatat 451, setahun kemudian naik signifikan menjadi 619. Lalu pada 2023 naik lagi menjadi 671. Pada tahun ini, EPS diperkirakan bisa naik lagi menjadi 793, atau tumbuh 18,18% secara tahunan.
PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga diketahui menjalankan bisnis air putih dalam kemasan dengan merk Le Minerale. Bisnis dijalankan melalui anak usahanya yang bernama PT Tirta Fresindo Jaya.
Pangsa pasar Le Minerale bersaing ketat dengan Cleo sekitar 5%. Meski begitu, MYOR mencatat penjualan yang ciamik dari segmen minuman olah dalam kemasan.
Dalam laporan keuangan sepanjang setengah tahun ini, pendapatan MYOR dari segmen minuman olahan dalam kemasan mencapai Rp8,38 triliun, melesat 14,90% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,29 triliun.
Penjualan yang ciamik tersebut kemudian membuat MYOR bisa mencatatkan laba bersih mencapai Rp1,72 triliun, jika dihitung EPS nya 77 yang sudah setara lebih dari 50% capaitan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan EPS MYOR juga menarik lantaran selalu naik tiap tahun. Pada tahun ini EPS diperkirakan mencapai 154 dari capaian tahun sebelumnya sebesar 143. Sementara pada tahun 2022 EPS berada di 87, naik dari EPS 2021 sebesar 53.