XL Axiata menggelontorkan miliaran rupiah untuk mengimplementasikan kecerdasan buatan (AI).
Sejak 2020, perusahaan sudah menggunakan banyak tools dan computer power di cloud untuk mengadopsi artificial intelligence.
Implementasi AI menghasilkan telah banyak use case yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan hingga mengembangkan jaringan lebih efisien dan tepat sasaran.
Adapun total investasi yang sudah dikeluarkan XL Axiata untuk adopsi AI pada tahap awal ini mencapai sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar.
“Sebetulnya yang diinvestasikan tadi kalau itu di cloud atau di IT system antara Rp 10-15 miliar,” ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata saat media gathering XL Axiata di Sleman, Yogyakarta, Rabu (23/10/2024) malam.
Investasi terbesar, menurut Dian, sebenarnya ada di orang. Untuk penggunaan ini, seluruh karyawan XL Axiata banyak melakukan training, bukan cuma para IT engineer saja.
Jadi persiapan paling lama implementasi adalah bagaimana people-nya siap untuk mengadopsi AI di perusahaan.
“Semua dari mulai CEO sampai semua karyawan itu harus ikut training karena kalau untuk AI kita yakin bahwa AI itu bukan cuma di bagian teknik atau di IT atau di marketing saja, tapi semuanya harus bisa, semuanya harus mengerti, semuanya harus pakai AI itu untuk mempermudah pekerjaannya,” kata Dian.
Lebih lanjut soal implementasi AI, terdapat setidaknya dua dampak bagi perusahaan, yakni dari segi biaya (cost) dan pendapatan (revenue).
Meski demikian, penggunaan AI di XL Axiata saat ini masih dalam tahap awal. Dan dampak yang dihasilkan belum begitu dirasakan wujudnya.
“Itu mungkin mid to long term ya, AI ini kalau kita lihat impact finansialnya itu masih di tahap awal,” jelasnya.
Tapi, jika dilihat benchmark dari study di seluruh dunia, rata-rata efisiensi biaya antara 30 sampai 40 persen. Sementara untuk revenue, jumlahnya lebih bervariasi lagi.
Bicara soal efisiensi biaya, kata Dian, bukan berarti perusahaan mengganti atau mengurangi tenaga manusia.
Tapi lebih ke arah mereka bisa menjadi lebih produktif dan bisa di-upskilling sehingga mereka mampu mengerjakan tugas lain yang lebih banyak.