Inovasi teknologi yang semakin berkembang membuat industri keuangan melakukan berbagai macam adopsi dan inovasi, tak terkecuali perbankan daerah. Adopsi ini dilakukan demi menjawab kebutuhan layanan keuangan nasabah.
Pertama, ada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk dengan inovasi Jconnect Mobile, yakni layanan perbankan dari Bank Jatim berbasis aplikasi mobile yang memudahkan transaksi nasabah. Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Busrul Iman menyebut Jconnect memberikan kemudahan dalam bentuk digital.
“Kami berikan kemudahan dalam bentuk digital. Dengan Jconnect mobile, kami bisa menjangkau mereka. Dengan institusi kami terhadap stakeholder, kami gandeng milenial. Pekerja kami 80%-nya milenial. Kami ke arah sana untuk mengkomunikasikan produk melalui anak muda ini,” ungkap Busrul dalam Road to CNBC Awards 2024 ‘Best Regional Banks’, Selasa (8/10/2024).
Selain Jconnect Mobile, Bank Jatim juga menghadirkan layanan pembayaran digital seperti QRIS, E-KMG, dan E-Loan telah diterapkan oleh perusahaan.
Untuk diketahui hingga Agustus 2024, JConnect Mobile mencatat jumlah pengguna sebanyak 756.587 atau naik 27,35% (YoY). Kemudian untuk nominal transaksinya berada di angka Rp 5,63 triliun atau tumbuh 53,23% (YoY).
Selain itu, JConnect QRIS sampai Agustus 2024 bekerja sama dengan 174.185 merchants. Angka tersebut mengalami peningkatan 72,73% (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 130,52 miliar atau naik 204,87% (YoY).
Inovasi juga dihadirkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah yang menghadirkan aplikasi Blangkon melalui kerja sama dengan pemerintah daerah.
Plt. Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro mengungkapkan Blangkon merupakan wadah untuk menampung UMKM di Jawa Tengah. Di dalamnya UMKM dapat bekerja sama dengan marketplace.
“Jadi Bank Jateng dengan pemerintah daerah menjembatani UMKM dengan namanya e-Blangkon ini. Sehingga belanja melalui blangkon ini,” tutur dia.
Diketahui aplikasi Blangkon Jateng merupakan internalisasi perubahan budaya kerja menuju digitalisasi pengadaan barang atau jasa. Tujuannya untuk memudahkan dan perluasan usaha kepada UKM dan Koperasi dalam pasar pengadaan barang/ jasa pemerintah, hingga menjadikan pengadaan lebih inklusif, transparan, dan akuntabel.
E-Katalog tersebut dapat diakses melalui situs blangkonjateng.jatengprov.go.id. Dalam aplikasi tersebut, seluruh transaksi juga dapat dilihat.
Tidak ketinggalan, ada inovasi dari PT Bank Pembangunan Daerah Bali. Beberapa transformasi digital yang menjadi solusi Bank BPD Bali adalah Digiloan dan Emoney Balipay.
Di samping interkoneksi dengan Bali Mall, Gopay, Indomaret, Finnet, Semeton dan Pos Indonesia, Bank BPD Bali juga sudah membangun interkoneksi dengan pemerintah daerah. Tujuannya adalah untuk mendukung transformasi digital daerah secara end to end dari sisi solusi pembayaran digital daerah dengan adanya BPD Bali Mobile dan Balipay.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma menjelaskan BPD Bali juga menghadirkan program sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dengan Link-CMS untuk untuk mempercepat implementasi transaksi nontunai.
“Dana-dana desa di setiap desa kita optimalisasi sehingga pembayaran pengeluaran dana desa dilakukan nontunai. Ini yang menumbuhkan UMKM di desa,” terang dia.