Holding dan Merger Bikin Pertumbuhan Aset BUMN Keuangan Ngebut

Gedung Kementerian BUMN. (Dok. Detikcom/Hendra Kusuma)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan pertumbuhan aset yang pesat. Ini tidak terlepas dari kinerja perusahaan pelat merah yang gemilang dalam beberapa waktu terakhir.

Hal ini pun mendorong total aset badan usaha milik negara (BUMN) mencapai sekitar US$680 miliar atau Rp10.400 triliun lebih per Desember 2023. Nilai aset itu disebut melampaui BUMN asal Singapura, Temasek Holdings Limited, yang tercatat memiliki nilai portofolio bersih yang mencakup investasi, aset, dan liabilitas sebesar US$382 miliar pada 2023.

Semakin tambunnya nilai aset perusahaan pelat merah juga tidak terlepas dari upaya konsolidasi yang dilakukan Kementerian BUMN. Jumlah BUMN pun terus menurun dari sebelumnya ada sebanyak 107 di tahun 2020, menjadi 65 entitas.

Dalam peta jalan BUMN 2024-2034, pemerintah menargetkan perusahaan pelat merah hanya berjumlah sekitar 30 entitas. Itu seiring dengan program transformasi dan bersih-bersih BUMN dari kepemimpinannya.

Upaya ini dilakukan dengan pembentukan holding serta merger. Seperti pembentukan Holding Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) pada tahun 2017. MIND ID beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM), dan PT Timah Tbk. (TINS).

Contoh merger besar yang diikuti dengan pertumbuhan aset yang pesat adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). BSI merupakan gabungan dari anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Merger telah membawa manfaat besar bagi BSI. Di antaranya BSI sukses memperbesar skala bisnis dan meningkatkan jumlah nasabah secara signifikan. Setelah merger jumlah nasabah BSI meningkat lebih dari 6 juta nasabah menjadi 20,46 juta pada Juni 2024. Ini menjadikan BSI sebagai bank syariah dengan customer base terbesar di dunia dan peringkat lima di Indonesia.

“Alhamdulillah, merger ini membawa banyak berkah bagi BSI, terutama jika kita melihat dari pertumbuhan aset. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan aset BSI mencapai dua digit. Selain itu, pembiayaan dan dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan. Di samping pertumbuhan kinerja yang meningkat, kinerja keuangan BSI juga semakin membaik. Sekarang, BSI telah menjadi bank kelas menengah yang terbaik di Indonesia” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/10/2024).

Ia memaparkan, aset BSI rerata tumbuh dua digit sejak berdiri. Per Juni 2024, aset BSI naik 15,05% secara tahunan (yoy) menjadi Rp360,85 triliun per Juni 2024. Besaran tersebut menjadikannya sebagai bank syariah terbesar dan urutan keenam bank terbesar se-Indonesia.

Menurut Hery, di industri perbankan, ukuran merupakan hal yang penting. Modal dan aset besar bakal memperkuat kapasitas intermediasi. DIa mengatakan BSI berkomitmen untuk terus memberi manfaat berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, melalui kinerja bisnis dan keuangan yang tetap terjaga, sehat, dan berkelanjutan.

Sementara itu, masih dari sektor keuangan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk diberikan amanat untuk memimpin Holding Ultra Mikro. Holding ini beranggotakan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dalam tiga tahun perjalanannya, Holding Ultra Mikro berhasil meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro yang sebelumnya sulit mendapatkan akses layanan perbankan formal. Saat ini, ekosistem Ultra Mikro telah memiliki lebih dari 36,1 juta nasabah pinjaman/debitur, yang terdiri dari 13,4 juta debitur mikro BRI, 15 juta debitur wanita PNM dan 7,7 debitur gadai Pegadaian. Keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi kolaboratif yang memadukan kekuatan BRI dalam perbankan mikro, keahlian Pegadaian dalam layanan gadai, dan pengalaman PNM dalam pendampingan usaha mikro.

Selain itu, sebagai bagian dari upaya untuk mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia, Holding Ultra Mikro terus berinovasi dalam mengembangkan layanan keuangan untuk memudahkan akses bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan perbankan konvensional. Jumlah nasabah simpanan mikro mencapai 176 juta nasabah simpanan dengan volume simpanan sebesar Rp 313,9 triliun. Selain Tabungan, masyarakat juga menikmati layanan 15,2 juta polis micro insurance, 3,1 juta nasabah tabungan emas serta 35,2 juta user super apps BRImo. Inisiatif tersebut telah mendorong peningkatan inklusi keuangan, terutama di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

Menurut Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto, transformasi BUMN melalui pembentukan holding company bertujuan untuk membuka nilai potensi yang tidak bisa diraih jika BUMN masih berdiri sendiri.

Selain holdingisasi, Toto menyebut merger sebagai salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Seiring dengan pelaksanaan merger, terjadi pengurangan jumlah perusahaan pelat merah, dan Toto menyebut itu adalah upaya transformasi BUMN menjadi lebih kompetitif.

“Merger itu salah satu strategi yang bisa ditempuh korporasi dalam proses meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Terutama pada korporasi yang memiliki line of business yang serupa,” kata Toto saat dihubungi CNBC Indonesia, dikutip Selasa (8/10/2024).

https://cambodianyouth.org/

0 comments

  1. chicken road rtp

    Chicken Road: Honest User Opinions
    Chicken Road is a gamblinginspired arcade game that has drawn interest due to its straightforward mechanics, impressive RTP (98%), and innovative cashout option. We’ve collected honest feedback from actual players to see if it lives up to expectations.

    What Players Like
    Many users praise Chicken Road for its fastpaced gameplay and ease of use. With its cashout feature offering strategy and an RTP of 98%, it feels like a fairer alternative to conventional slot games. The demo mode is a hit with beginners, allowing players to test the game riskfree. Players also rave about the mobilefriendly design, which performs flawlessly even on outdated gadgets.
    Melissa R., AU: “Surprisingly fun and fair! The cashout feature adds strategy.”
    Nathan K., UK: “Its arcadeinspired style is a breath of fresh air, and it operates smoothly on my device.”
    The bright, nostalgic visuals add to the fun factor, keeping players hooked.

    Criticisms
    However, Chicken Road isn’t perfect, and there are a few issues worth noting. Some players find the gameplay repetitive and lacking depth. Others mention slow customer support and limited features. One frequent criticism is deceptive marketing, as people thought it was a pure arcade game rather than a gambling platform.

    Tom B., US: “It starts off fun, but the monotony sets in quickly.”
    Sam T., UK: “Promoted as entertainment, yet it turns out to be a gambling product.”

    Advantages and Disadvantages
    Pros
    Simple, fastpaced gameplay
    With a 98% RTP, it offers a sense of equity
    Free demo option for beginners to test the waters
    Smooth performance on mobile devices

    Negative Aspects
    It might feel too predictable over time
    Not enough features or modes to keep things fresh
    Slow or unresponsive customer support
    Confusing promotional tactics

    Final Verdict
    Chicken Road stands out with its transparency, high RTP, and accessibility. Perfect for relaxed gaming sessions or newcomers to online betting. However, its reliance on luck and lack of depth may not appeal to everyone. For the best experience, play on official, licensed platforms.
    Rating: 4/5
    An enjoyable and equitable option, though it has areas to grow.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*